Heboh Asap & Ledakan Mesin Pesawat Batik Air, Manajemen Buka Suara!

Heboh Asap & Ledakan Mesin Pesawat Batik Air, Manajemen Buka Suara!

Ilustrasi : Pesawat Batik Air saat akan melakukan lepas landas--Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Batik Air buka suara terkait penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Kualanamu Sumatera Utara yang bermasalah dan menjadi viral. Seharusnya penerbangan ini dijadwalkan pada Kamis (20/4/2023), pukul 19:00 WIB yang membawa 6 awal dan 134 penumpang.

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan saat pesawat akan diberangkatkan diketahui mengalami gangguan teknis. Pesawat butuh waktu untuk melakukan pengecekan dan perbaikan.

"Setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi, diputuskan pesawat tidak dapat diberangkatkan, keputusan ini untuk meyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Hal ini mutlak dilaksanakan oleh pilot dan sesuai berdasarkan standar operasi perusahaan," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Jumat (22/4/2023).

BACA JUGA:Batik Air Tergelincir, Keluar 40 Meter dari Landasan Adisucipto

Berikutnya pesawat kembali mengalami keterlambatan selama 120 menit. Penyebabnya adalah untuk penggantian pesawat dari Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ menjadi Airbus 320-200 registrasi PK-LAZ. Danang juga menjelaskan soal kabar mengenai asap dan ledakan mesin. Soal asap, dia menjelaskan hal tersebut adalah sistem air conditioning yakni aliran udara yang menyerupai asap kabut putih di dalam kabin pesawat.

"Aliran udara dimaksud tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan. Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan," ungkapnya.

Sementara itu adanya suara bising disebut berasal dari Ground Turbine Compressor atau GTC. Ini terdengar biasanya berada di dekat mesin atau sekitar area penumpang.

BACA JUGA:Batik Air Resmi Layani Rute Halim – Bengkulu

Danang menjelaskan hal tersebut terjadi akibat proses penghisapan dan proses peningkatan udara oleh GTC. Sistem ini akan bekerja untuk memasok udara segar ke kabin pesawat dengan turbin. "GTC menggunakan komponen mekanis lainnya seperti compressor dan gearbox yang menghasilkan suara bising dan keras," kata Danang.

Dia melanjutkan, "meskipun terdengar bising dan keras, GTC dan mesin pesawat lainnya dirancang dan diuji secara ketat untuk memastikan bahwa suara yang dihasilkan tetap berada dalam batas aman dan tidak menyebabkan gangguan atau bahaya bagi penumpang atau awak pesawat". (**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: