Ini Dia Sukanto Tanoto, Milarder Indonesia yang Beli Rumah dan Mal Mewah di Singapura!

Ini Dia Sukanto Tanoto, Milarder Indonesia yang Beli Rumah dan Mal Mewah di Singapura!

Sukanto Tanoto sosok miliarder Indonesia yang membeli properti mewah di berbagai dunia--Istimewa

BENGKULUEKSPRESS. COM - Nama Sukanto Tanoto tengah viral di masyarakat usai membeli mal Tanglin Shopping Centre di Singapura seharga US$645 juta atau setara Rp9,5 triliun. Sukanto Tanoto juga disebut sebagai pembeli konglomerat asal Indonesia yang membeli tiga hunian mewah di Singapura dengan total nilai mencapai 206,7 juta dolar Singapura atau Rp2,3 triliun.

Sukanto Tanoto ternyata merupakan miliarder asal Kota Medan, Indonesia yang juga dikenal sebagai pengusaha yang aktif dalam berbagai bidang, termasuk di bidang properti. Ia telah lebih dulu menjadi pemain yang terlibat dalam sejumlah transaksi pembelian properti mewah di berbagai negara, di mana dirinya sempat membeli mal Tanglin Shopping Centre di Singapura seharga US$645 juta atau setara Rp9,5 triliun pada Februari 2022.  

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Medan pemilik grup usaha Royal Golden Eagle (RGE) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas (RGM) pada 1973. Sebagai sosok pengusaha sukses, kekayaannya telah mencapai US$3 miliar atau setara dengan Rp44,6 triliun. Sosoknya pun menjadi orang terkaya ke-18 di Indonesia per 2022.  

BACA JUGA:WOW! Keluarga Indonesia Beli Rumah Termahal di Singapura Rp2,3 T, Tetanggaan dengan Pendiri Facebook

Sukanto Tanoto dilahirkan di Medan pada tahun 1949 dan memulai karir sebagai seorang pengusaha ketika dia harus mengambil alih bisnis suku cadang dan perdagangan keluarganya setelah ayahnya mengalami stroke.“Bisnis ini bermula dari Medan dengan nama Toko Motor, sampai akhirnya terjadi suatu kondisi yang tidak kondusif dalam bisnis keluarga,” ujarnya dalam episode Sukanto Tanoto Shares 50-Years of Entrepreneurial Journey dikutip dari Inside RGE.

Sebagai anak tertua yang saat itu berusia 17 tahun dengan enam adik laki-laki yang harus diurus, Sukanto Tanoto tahu dia memiliki tanggung jawab besar yang harus dipikul. Dia mengungkapkan, dirinya mengakhiri pendidikan formal lantaran terjadi pemberontakan hingga membuat sekolahnya tutup pada 1966.  Awalnya, dia melihat peluang bisnis yang menjanjikan di bidang industri kayu. 

Sukanto pun memutuskan memulai bisnis plywood pada tahun 1970-an di Indonesia.  Menurutnya, saat itu Indonesia mengalami banyak proyek pembangunan dan ekspansi, sehingga terdapat kebutuhan yang meningkat untuk kayu lapis (plywood) di dalam negeri.  “Dengan kekayaan alam yang melimpah dan terdapat banyak sumber daya kayu yang belum dimanfaatkan secara optimal. Saya memanfaatkan sumber daya tersebut,” ujarnya.

Dengan tekun dan kecerdasan, Sukanto Tanoto secara bertahap mendiversifikasi bisnisnya dan memenangkan kontrak dalam pembangunan pipa gas untuk perusahaan minyak dan gas Indonesia, Pertamina.  Selama krisis minyak tahun 1972, Sukanto Tanoto berhasil memanfaatkan harga minyak yang melonjak dengan cepat untuk mengembangkan bisnisnya ketika perusahaan-perusahaan minyak memperluas operasinya di wilayah tersebut. 

BACA JUGA:Bank Dikuasai Nasabah Orang Kaya

Pada pertengahan tahun 1970-an, ketika sedang melakukan perjalanan ke Malaysia, Sukanto Tanoto terinspirasi dengan berkembangnya industri kelapa sawit di sana dan berpikir Indonesia memiliki keuntungan alamiah yang dapat membuat negara tersebut lebih kompetitif.

Dari pemain lokal menjadi pemain global

Saat ini, grup bisnis RGE terus berkembang di bidang pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, serat stapel viskosa, selulosa khusus, hingga pengembangan energi. Bisnis yang dijalankan Royal Golden Eagle pun tidak terbatas di Indonesia. Mereka telah melebarkan sayapnya hingga ke Singapura, Malaysia, Filipina, Finlandia, China, Brasil, dan Kanada. 

Deretan Properti Sukanto Tanoto  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: