Taukah Kamu, Asal Muasal Toko Kelontong Saat Ini?

Taukah Kamu, Asal Muasal Toko Kelontong Saat Ini?

--

Pedagang Tionghoa sejak dulu sudah bisa menjual obat-obatan herbal yang berguna untuk menyembuhkan penyakit-penyakit ringan seperti demam, batuk, atau pilek. Namun sekarang, masyarakat bisa membeli obat-obatan umum di toko kelontong tanpa perlu mendatangi apotek khusus untuk membeli obat.

Kebutuhan anak dan bayi

Walaupun terlihat sepele, perlengkapan anak dan bayi sangatlah penting. Jika sewaktu-waktu membutuhkan popok ataupun minyak telon hingga sabun dan sampo bayi, masyarakat bisa membelinya di toko kelontong.

Ciri Khusus Toko Kelontong

Sejarah toko kelontong mencatat bahwa para pedagang sudah mulai menentukan beberapa kriteria untuk membuka toko. Kebiasaan ini pun terbawa hingga sekarang. Bagi orang yang ini membuka toko kelontongnya sendiri pasti akan melihat dan mengikuti ciri khusus yang ada di toko kelontong. Adapun ciri khusus toko kelontong ini meliputi;

1. Berada di pemukiman yang padat

Lihat jumlah penduduk yang akan menjadi calon tempat toko kelontongmu berdiri. Sebaiknya calon pemilik toko kelontong melakukan survei terlebih dulu.

2. Terletak di jalur perlintasan

Dengan berada di jalur yang sering dilintasi oleh masyarakat sekitar, toko kelontong akan menjadi target utama bagi pembeli. Umumnya para pembeli akan mendatangi toko kelontong yang paling dekat dengan rumahnya atau toko yang paling sering dilihat.

3. Ada di jalan besar

Toko kelontong yang besar umumnya mendapatkan barang dari distributor. Para distributor mengirimkan barang dalam jumlah besar dengan mobil truk. Dengan berada di jalan besar, nantinya akan memudahkan distributor mengirim pasokan barang.

4. Toko pesaing masih sedikit

Sebelum membuka toko kelontong, lihatlah terlebih dulu apakah ada toko kelontong lain yang sudah terlebih dulu berdiri di area dimana toko kelontongmu akan berdiri. Solusi terbaik adalah membuka toko kelontong dengan jarak yang agak sedikit jauh dari toko yang sudah ada. Kamu juga bisa melihat apakah toko itu ramai pembeli atau tidak. Dengan melihat jumlah pembeli, kamu akan bisa mengetahui apakah masyarakat di area itu memiliki potensi untuk berbelanja di toko kelontongmu nantinya.

5. Tempatkan di dekat pusat keramaian

Umumnya toko kelontong bersifat pasif dan tidak menarik pembeli secara langsung untuk berbelanja. Dengan menempatkan toko di dekat pusat keramaian seperti sekolah atau masjid, secara tidak langsung kamu sudah mempromosikan tokomu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: