Mahasiswa Stikes Ditemukan Tewas

Mahasiswa Stikes Ditemukan Tewas

\"KoRbaNARGA MAKMUR, BE - Mahasiswa STIKES TMS Bengkulu, Sri Wahyuni (22) atau yang akrab dipanggil Sri, ditemukan tewas.  Sri Wahyuni adalah korban yang terseret air bah di kawasan wisata air terjun Palak Siring Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara, pada Sabtu kemarin (9/3).

Data yang berhasil dihimpun BE, korban ditemukan pada Minggu (10/3) sekitar pukul 11.00 WIB di Sungai Nokan Desa Lubuk Sahung Kecamatan Arga Makmur atau sekitar 5 Km dari lokasi kejadian, dengan kondisi yang mengenaskan.  Pencarian korban memang sempat dihentikan pada malam harinya karena sudah larut malam.

Dan kembali dilanjutkan pada pagi hari kemarin (Minggu, 10/3) mulai sekitar pukul 07.00 WIB.  Tim pencari  terdiri dari Tim SAR, pihak kepolisian, Tagana, mahasiswa STIKES TMS Bengkulu dan anggota masyarakat lainnya.

Jasad Sri Wahyuni ditemukan oleh Parjo (50), petani warga Desa Lubuk Sahung yang sedang melakukan penyemprotan di area persawahannya.

Awalnya Parjo ingin melakukan pengisian tangki semprotnya ke sungai.  Saat itulah ia terkejut melihat dari kejauhan tampak sosok orang yang terkapar di pinggir sungai. Karena heran, petani tersebut mendekatinya untuk memastikan kondisi orang tersebut, karena melihat orang tersebut sudah tampak tak bernyawa, akhirnya petani tersebut memanggil beberapa warga lainnya.

Warga pun kemudian menghubungi tim SAR.  Selanjutnya, korban pun dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Arga Makmur untuk diotopsi.

Setelah itu, jenazah korban pun dibawa pulang oleh pihak keluarganya ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat, untuk dikebumikan.

Sebagaimana diberitakan kemarin, 11 mahasiswa STIKES Tri Mandiri Sakti terseret arus deras sungai  di Kawasan wisata Palak Siring Kemumu.  Satu orang di antaranya, Afrizal De Okta (21), ditemukan tewas tak lama setelah kejadian, dan satu orang lagi Sri Wahyuni (21) masih dinyatakan hilang.

Ke-11 mahasiswa semester VIII Jurusan Keperawatan ini baru saja melakukan survei lokasi magang di RSUD Arga Makmur.  Setelah melihat-lihat lokasi magangnya, sekitar pukul 14.00 WIB Sabtu, mereka memutuskan untuk berekreasi di kawasan wisata Palak Siring Kemumu.

Naasnya, saat mereka asyik bermain air tersebut, tiba-tiba debit air terjun mendadak menjadi besar dan deras. Seketika air bah itu datang. Mereka semua terhempas dan terseret arus air. Awalnya mereka sempat bertahan dengan saling berpegangan tangan. Namun karena licin, Afrizal De Okta dan Sri Wahyuni pun terlepas.

\"Kami berusaha menolong. Tapi pegangan tangan kami lepas. Mereka berdua tak tahu ke mana hanyutnya. Lalu kami mencari bantuan untuk menyelamatkan rekan kami ini,\" terang Irwan yang juga menjadi korban.

Sementara itu, Lurah Kemumu, Budi Harjo SH saat dikonfirmasi terkait kejadian ini mengimbau kepada msyarakat sekitar bahkan terutama untuk masyarakat yang berasal luar kabupaten agar selalu berhati-hati jika berkunjung di lokasi taman objek wisata alam Palak Siring ini, dan jangan takabur.  Karena di lokasi objek wisata ini kerap terjadi kecelakaan seperti ini.

\"Saya sangat mengharapkan kepada para pengunjung agar dapat berhati-hati jika berkunjung di objek wisata ini, karena kerap terjadi peristiwa yang tak diinginkan,\" ujar Budi. (117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: