Mengunjungi UMKM Rendang Gadih, Binaan PT Semen Padang yang Beromset Rp 2,4 M Pertahun

Mengunjungi UMKM Rendang Gadih, Binaan PT Semen Padang yang Beromset Rp 2,4 M Pertahun

Komisaris PT Gadih Minang Anugerah, Dra Hj Anwida A memperlihatkan rendang 2 varian rendang produksi Rendang Gadih kepada petinggi media di Sumatera, Jumat (8/12/2022)-(foto: rajman azhar/bengkuluekspress.com)-

SUMBAR, BENGKULUEKSPRESS.COM - Siapa sangka Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) Rendang Gadih, yang merupakan binaan CSR PT Semen Padang kini menjelma sebagai salah satu UMKM yang berhasil di Sumatera Barat.

UMKM yang berlokasi di Perum Taman Firdaus, Jln Anturium No A1, Kelurahan Payolansek, Kecamatan Payakumbuh Barat, ini berkembang yang awalnya tempat produksi di rumah sendiri dengan hanya bermodalkan 1 wajan pengolahan rendang kini meningkat sehingga bisa memproduksi rendang dengan berbagai macam varian rasa.

Komisaris PT Gadih Minang Anugerah, Drs H Syafruddin M didampingi istrinya yang juga Komisaris Dra Hj Anwida A menceritakan, sebelum menjadi PT, awalnya UMKM yang mereka dirikan hanyalah industri rumah tangga biasa. Kala itu mereka hanya memproduksi 1 jenis rendang saja, yaitu daging tumbuk.

"Tiga tahun lalu usaha kami ini hanya industri rumah tangga biasa yang memproduksi rendang daging tumbuk. Namun sekarang sudah ada 11 varian rasa rendang, mulai dari tumbuk, iris, suir, baik itu suir ayam maupun suir kerbau," ungkap Syafruddin kepada para pimpinan redaksi media dari Bengkulu, Riau, Kepri, Jambi, dan Sumbar, Jumat (9/12/2022) lalu.

BACA JUGA:Pimred dari 5 Provinsi di Sumatera Kunjungi PT Semen Padang, Eksplorasi Proses Produksi Semen dan Program TJSL 


Komisaris PT Gadih Minang Anugerah, Drs H Syafruddin M menceritakan bagaimana proses Rendang Gadih yang awalnya hanya industri rumah tangga kini menjadi perusahaan yang beromset Rp 2,4 M pertahun-(foto: rajman azhar/bengkuluekspress.com)-

Selain rendang daging, UMKM Rumah Gadih juga memproduksi rendang varian vegetarian seperti nangka, jamur, singkong dan jengkol. Kemudian Rendang Gadih juga memproduksi bumbu rendang dan kalio. 

Untuk bahan baku rendang didatangkan dari berbagai daerah di Sumbar, kecuali daging yang didatangkan dari peternak di Pulau Jawa.

Pemasaran ke Luar Negeri

Usaha yang dirintis mantan wartawan Surat Kabar Haluan ini sekarang sudah berkembang pesat. Pemasaran bukan hanya di dalam negeri, tetapi sudah merambah ke manca negara, yakni Jerman, Korea, Australia, dan Amerika.

"Pemasaran kita bukan di Sumbar, karena semua orang di Sumbar bisa merendang. Khusus wikayah Sumatera kita pasarkan di luar Sumbar, khusus nasional secara keseluruhan. Sementara di luar negeri sudah kita pasarkan ke Jerman, Amerika, Korea, dan Australia. Khusus penjualan ke luar negeri, Rendang Gadih mengirim rata-rata hampir 1000 pack ukuran 200 gram perbulan," ujarnya.

Khusus proses pengiriman ke luar negeri bukan dari Sumbar tetapi melalui outlet Rendang Gadih di Jakarta. "Jadi oulet di Jakarta khusus melayani penjualan dan pengiriman dari negara asing," jelas Syafruddin. 

Selain di Jakarta ada juga outlet di Bandung, Bekasi, dan Jogja yang juga melayani penjualan melalui paket market place dan media sosial. Selain itu, bagi yang berminat bisa juga membeli di website https://www.rendanggadih.com.

Syafruddin mengakui, usaha mereka berkembang tidak lepas dari peran PT Semen Padang. Selain memberikan bantuan uang pembinaan pada 11 November 2019, juga memberikan berbagai macam pelatihan mengenai berwirausaha yang baik dan benar. Dari yang dahulunya hanya beberapa karyawan, kini sudah memiliki 12 orang di Payakumbuah dan 7 orang di Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: