Bangun Rel Kereta Api, Gubernur Bengkulu Temui Menhub
Gubernur Bengkulu saat menemui Kemenhub-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah kembali mengusulkan pembangunan rel kereta api. Transportasi cepat jalur darat itu, nantinya akan menghubungkan dari kawasan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Jika terbangun, maka nantinya semua angkutan logisitik akan bermuara di pelabuhan terbesar di Bengkulu tersebut.
"Semua logistik dari kawasan Sumatera Selatan bisa dikeluarkan melalui pintu Pulau Baai Bengkulu dengan jalur kereta," terang Rohidin usai bertemu dengan Menhub RI Budi Karya Sumadi dan seluruh Dirjen jajaran Kementerian Perhubungan, di Kantor Kementerian Perhubungan RI Jakarta, Senin (21/3) lalu.
Diterangkannya, pembangunan rel kereta api ini nantinya membutuhkan dukungan semua pihak. Sebab, kedepan akan menggunakan skema Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan investor.
"Prinsip beliau mengapresiasi usulan-usulan ini dan dalam waktu dekat kita (Pemprov Bengkulu) akan mempersiapkan segala hal, mulai dari lahan dan kelayakan studi. Baru nanti Pak Menteri akan berkunjung ke Bengkulu," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Gubernur juga meminta dukungan penuh dengan Menhub atas pembangunan infrastruktur stratigis bidang transportasi. Karena selama ini, program-program yang telah dicanangkan, terus terunda. Terlebih adanya dampak wabah covid-19.
"Prinsip Kemenhub RI siap support kelanjutan pembangunan infrastruktur strategis di Bengkulu yang sempat tertunda 2 tahun terakhir," ujarnya.
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis tersebut, seperti pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno yang saat ini dikelola PT. Angkasa Pura II. Termasuk pembangunan lapangan udara khusus TNI-AU dengan kesiapan lahan seluas 6 hektar.
"Pak Menteri menyambut baik pengembangan tersebut, tinggal lagi kesiapan dari pihak Lanudal maupun Bandara, terkait nanti pemanfaatan lahannya seperti apa. Bagi kita (Provinsi Bengkulu) pengembangan Lanudal ini sangat penting dalam rangka pengamanan wilayah pesisir termasuk pengamanan wilayah strategis Bengkulu," ungkapnya.
Selain itu, juga terkait peningkatan pelabuhan penyeberangan Pulau Baai. Kemehub RI meminta bagaimana aset yang ada di Pulau Baai ini bisa dikelola dengan maksimal. Termasuk pengembangan terminal tipe A Air Sebakul sekaligus dikoneksikan dengan UPTD jembatan timbang Lampung. Agar meningkatkan layanan jaringan transportasi yang ada di Bengkulu.
"Pak Menteri melalui Dirjen Perhubungan Darat akan memproses bagaimana UPTD dari Provinsi Lampung agar ada UPTD di Bengkulu sekaligus di tahun 2022 ini akan dilakukan pra studi kelayakan pembangunan terminal Tipe A yang ada di Air Sebakul," imbuhnya.
Lalu terakhir, gubernur juga meminta dukungan untuk pengelolaan Pulau Tikus atas usulan pembangunan terminal apung. Saat ini masih menunggu kesiapan dari ASDP, KSOP dan Kesyahbandaran Bengkulu selaku pihak pengusul.
"Prinsip Pak Menteri sangat mendukung," tutur Rohidin.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyarankan kepada Gubernur untuk membangun rel kereta dari pusat pertambangan ke pelabuhan terdekat. Hal ini sebagai langkah untuk mengurangi beban jalan yang sangat berat oleh tambang batu bara.
"Mungkin bisa diinisiasi di Bengkulu untuk membangun rel kereta api khusus batubara," pungkas Budi. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: