Biaya Pakan Naik, Harga Telur Ayam di Kota Bengkulu Ikut Naik

Biaya Pakan Naik, Harga Telur Ayam di Kota Bengkulu Ikut Naik

Pedagang telur ayam di pasar Panorama Kota Bengkulu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu sudah mengalami kenaikan sejak beberapa pekan lalu. Hal ini disinyalir dampak dari mahalnya harga pakan ternak saat ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Kota Bengkulu Bujang HR mengaku, pihaknya juga telah memantau kenaikan harga telur di sejumlah pasar tradisional tersebut dan telah mencari informasi terkait penyebab kenaikan harga telur yang dikeluhkan masyarakat.

Harga telur yang semula Rp 40 ribu per karpet kini naik menjadi Rp 50 sampai 55 ribu per karpet. Kenaikan harga ini dinilai cukup berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang saat ini baru akan bangkit dari keterpurukan 2 tahun lalu akibat wabah Covid-19.

BACA JUGA:Masalah Kekurangan Solar dan SPBU Diintimidasi Sopir di Bengkulu Dilaporkan ke Pusat

"Telur ini harganya naik lebih disebabkan karena pakan naik. Kota Bengkulu juga bukan penghasil telur jadi lebih banyak pasokan dari Padang. Karena harga pakan tinggi jadi turut mempengaruhi harga jual telur, sampai-sampai pedagang ada yang membatasi pemesanan karena harga modal sudah tinggi,” jelas Bujang, Senin (29/08). 

Terkait hal tersebut, Disperindag menyatakan dalam waktu dekat belum ada wacana untuk menggelar operasi pasar dan masih akan melakukan pemantauan harga serta kemungkinan-kemungkinan lainnya. Bujang menambahkan, mengingat sudah masuk akhir tahun, operasi pasar biasanya juga akan dilakukan pada saat mendekati hari natal.

Kenaikan ini pun langsung berdampak pada para pedagang makanan yang menggunakan telur dalam dagangannya.

Seperti yang dialami salah seorang pedagang seblak, Silvi, yang mengaku cukup kesulitan akibat kenaikan harga telur. Ia pun harus mensiasati kondisi ini dengan sedikit mengurangi penggunaan telur pada dagangannya.

"Kenaikannya terasa sekali bagi kami penjual makanan ini. Kalau kami ikut naikan harga nanti pelanggan lari, jadi kami mulai kurang-kurangi penggunaan telurnya. Mudah-mudahan harga kembali normal lah ya, kini kan posisinya ekonomi baru mulai bangkit, masa dihadapkan kondisi seperti ini," ungkapnya. (Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: