Kosmetik Ilegal Masih Marak Ditemukan di Bengkulu
TRI/BE - Kosmetik ilegal yang berhasil diamankan BPOM Bengkulu-(foto: tri yulianti/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM- Kaum muda khususnya perempuan wajib berhati-hati dalam menggunakan kosmetik. Sebab, saat ini banyak sekali jenis kosmetik yang dijumpai dengan menawarkan berbagai keunggulan yang tanpa disadari berbahaya karena tanpa izin edar dan mengandung bahan kimia berbahaya apabila digunakan.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Yogi Abaso Mataram mengatakan penyebaran kosmetik ilegal, obat dan makanan di Bengkulu masih terbilang tinggi.
Bahkan, dari hasil penemuan yang dilakukan pihaknya dalam giat penertiban barang ilegal tak sedikit menyita barang berjenis kosmetik, obat-obatan dan makanan.
BACA JUGA:Pemilik Mobil yang Terbakar di SPBU KM 8 Alami Luka Bakar
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram-(foto: tri yulianti/bengkuluekspress.disway.id)-
“Dari temuan BPOM Bengkulu, pihaknya banyak menemukan kosmetik ilegal dan mengandung bahan kimia berbahaya. Tidak hanya itu, ada pula obat tradisional seperti jamu dan makanan tanpa izin edar,” kata Yogi Abaso Mataram, Rabu (24/8) pada bengkuluekspress.com
Ia menjelaskan, seperti kosmetik saat ini tren penjualannya sangat meningkat. Setiap orang bisa menjual kosmetik tersebut bahkan sistemnya pun bisa melalui online.
Sehingga hal tersebut mempermudah para penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi.
“Sekarang ini penjualan kosmetik ilegal kerap dijual oleh masyarakat secara perorangan atau tidak melalui toko resmi dan penjualannya ini juga dengan sistem online seperti appliksi intagram dan facebook,” ungkapnya.
Sementara itu, guna menangkal kejahatan obat-obatan dan makanan serta kosmetik yang marak beredar ini, pihaknya memerlukan kerjasama dari stakehorder lainnya. Seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) Bengkulu, Pihak Kejaksaan, Kepolisian dan lainnya.
Hal itu dilakukan agar informasi terkait penyalahgunaan obat, makanan dan kosmetik dapat diterima masyarakat dan menjadi referensi dalam memilih kosmetik, obat dan makanan yang aman atau telah memiliki izin resmi.
“Harapan kita agar informasi ini dapat diketahui oleh masyarakat dan masyarakat bisa mencegah terkait penyalahgunaan hal-hal yang dilarang tersebut. Karena BPOM tidak bisa bekerja sendiri sehingga kita memerlukan bantuan dari stakeholder penanganan ini,” tutup Yogi Abaso Mataram. (TRI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: