Gandeng KPL- HRRD, PLN Peduli Berikan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik

Gandeng KPL- HRRD, PLN Peduli Berikan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik

--

KEPAHIANG, BENGKULUEKSPRESS.COMPLN UPDK Bengkulu memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan pupuk organik cair.  Dengan total bantuan Rp 60 juta, pelatihan ini diikuti 30 peserta yang merupakan para siswa SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang Negeri Bengkulu, Kabupaten Kepahiang.

Pelatihan yang digelar di aula SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang Negeri Bengkulu Kabupaten Kepahiang ini merupakan kolaborasi antara PLN UPDK Bengkulu dengan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD).

Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD) memberikan pelatihan terkait pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan pupuk organik cair (POC). Adapun salah satu tujuan dari Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD) adalah sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat baik para petani maupun para pelajar dalam pemanfaatan limbah/sampah organik menjadi kompos dan pupuk organik cair sehingga dapat memberdayakan masyarakat di kabupaten Kepahiang dalam memilah dan memanfaatkan sampah organik. 

BACA JUGA:PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Manager UPDK Bengkulu, I Nyoman Buda, melalui Manager Bagian Keuangan dan Umum, Pirwan, menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada penerima manfaat kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos (HRRD). Bantuan sebesar Rp. 60 juta diterima langsung oleh Ketua Kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos, Revo TS Guntoro.

“Kolaborasi PLN dan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL - HRRD)  diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah lingkungan terutama Sampah yang ada di Kabupaten Kepahiang dan dapat memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik menjadi bernilai ekonomis dan menambah pendapatan masyarakat  yang ada di Kabupaten Kepahiang,” ungkap Nyoman.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang, Bambang Suwono, mengapresiasi kolaborasi PLN dangan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD) dalam program lingkungan pengelolaan limbah/sampah organik menjadi Kompos dan POC yang menjadi salah satu masalah utama yang ada di Kabupaten kepahiang.

BACA JUGA:Siap Pimpin Transisi Energi, Dirut PLN Beberkan Jurus Capai Net Zero Emission 2060

“Semoga dengan adanya kolaborasi antara PLN dan KPL- HRRD ini, membekali generasi muda melalui pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan POC, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi muda untuk lebih perduli terhadap lingkungan dan dapat terwujudnya tenaga kerja mandiri, terampil, berwirausaha, dan regenerasi petani untuk menopang sistem dan usaha Agribisnis yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan”, ujar Bambang.

SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang sendiri merupakan sekolah negeri yang bertujuan membantu pemerintah dalam peningkatan program pertanian di Indonesia, meningkatkan kerja sama dengan lembaga atau perusahaan yang terkait dalam membuka lapangan kerja di sektor pertanian terpadu.

Dalam kesempatan yang sama, ketua KPL HRRD, Revo, juga menyampaikan pelatihan ini tentunya memberikan kesempatan pada generasi muda untuk terus dapat menambah serta meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan limbah organik di bidang pertanian.

“Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL HRRD) berfokus pada pelatihan pengelolaan sampah organik kepada para pelajar untuk menciptakan talenta muda berdaya saing tinggi yang dapat berkontribusi optimal di bidang pertanian untuk jangka panjang,” tutur Revo. 

Pada pelatihan tersebut, peserta diberikan pelajaran tentang teknik pengelolaan sampah organik serta mempraktekkan membuat kompos dan pupuk organik cair, mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan serta tahapan-tahapannya.(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: