Kemiskinan di Bengkulu Harus Ditangani Secara Serius

Kemiskinan di Bengkulu Harus Ditangani Secara Serius

BENGKULU, Bengkuluekspress.com - Pemerintah daerah (Pemda) Provinsi Bengkulu diminta serius untuk menangani angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu yang terus bertambah. Hal itu ditegaskan anggota komisi lV DPRD Provinsi Bengkulu Drs. Gunadi Yunir, MM, Selasa (16/2) yang menyikapi rilis BPS Bengkulu yang mengungkapkan bahwa penduduk miskin di Bengkulu bertambah. \"Kemiskinan di Provinsi Bengkulu jika tidak ditangani secara serius dengan pemerintah daerah maka akan semakin meningkat. Terlebih kurangnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat Provinsi Bengkulu, \" kata Gunadi, Selasa (16/2). Gunadi mengatakan, terlebih dimasa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat lebih banyak disuruh berdiam diri dirumah. Sementara solusi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat tidak ada. Maka, lanjutnya, Pemda dalam hal ini harus menciptakan peluang-peluang yang ada. Pemda bukan hanya memberikan bantuan-bantuan saja terhadap masyarakat. \"Kalau sekedar bantuan-bantuan kan tidak menyelesaikan masalah. Seharusnya Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Bengkulu harus lebih ditingkatkan seperti halnya kelompok-kelompok kecil dimasyarakat harus diberdayakan menciptakan produk-produk sendiri,\" harapnya. Ia menambahkan, jika masyarakat terus dibiarkan saja seperti saat ini, akan menimbulkan rasa ketidakpuasan ditengah pandemi Covid-19. Karena jika tidak ada solusi dari Pemda akan timbul gejolak dimasyarakat. Oleh sebab itu, harapnya Pemda harus menciptakan peluang untuk meningkatkan ekonomi kemasyarakatan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat jumlah penduduk miskin atau penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Bengkulu meningkat sebanyak 7.993 orang, kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Win Rizal, Senin (15/2). \"Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu pada September 2020 mencapai 305.997 orang atau 15,30 persen, naik sebesar 7.993 orang jika dibandingkan dengan kondisi September 2019 yang sebesar 298.004 orang atau 14,91 persen,\" kata Riza saat rilis resmi BPS, Senin (15/2). Rizal mengungkapkan, jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 305.997 orang, naik 3.418 orang jika dibanding Maret 2020 yang sebesar 302,579 orang. Persentase penduduk miskin, lanjut Rizal di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 14,13 persen naik menjadi 15,06 persen pada September 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2019 sebesar 15,30 persen naik menjadi 15,42 persen pada September 2020. \"Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 5.879. Begitu juga di daerah perdesaan bertambah sebanyak 2.114 orang dari 204.486 menjadi 206.600 orang pada September 2020,\" ungkapnya. Ia menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar 73,96 persen. Kondisi ini mengalami penurunan jika dibanding kondisi September 2019 yaitu sebesar 73,97 persen.(HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: