SMK Agribisnis Dangau Datuk Resmikan Taman Belajar Siswa

SMK Agribisnis Dangau Datuk Resmikan Taman Belajar Siswa

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Agribisnis Dangau Datuk Bengkulu kembali memberikan metode pembelajaran baru. Sekolah yang menyediakan kuota 30 orang siswa denga biaya sekolahnya digratiskan selama tiga tahun, meresmikan taman belajar bagi siswa. \"Memang sejak lama kita ingin membuat taman belajar ini. Dengan alasan pendidikan di Indonesia saat ini belum sampai ke implementatif, hanya sebatas pengetahuan saja,\" kata pendiri SMK Agribisnis Dangau Datuk Dr. Hermen Malik, MSc, Kamis (17/12). Hermen mengatakan, pendidikan di Indonesia saat ini hanya sebatas pengetahuan dan mendengarkan di dalam ruang pembelajaran. Namun tidak sampai ke tingkat kesadaran dan pendidikan yang menyeluruh menggunakan panca indra terkhusus praktek di lapangan. Ia menjelaskan, taman belajar ini selain siswa tidak hanya diperuntukan bagi siswa SMK Agribisnis Dangau Datuk saja. Tetapi bisa digunakan siswa-siswa yang lainnya untuk kegiatan edukasi sekaligus bermain. \"Saat ini baru 15 persen saja, kita targetkan itu selesai. Agar dapat digunakan kawan-kawan sekolah lainnya karena terbuka bagi siapa saja,\" ungkapnya. Ia mengungkapkan, metode pembelajaran di SMK Agribisnis dangau Datuk uang diberikan pada para pelajar hampir sama seperti jenis mata pelajaran di SMK Agribisnis umumnya. Namun dititikberatkan pada mata pelajaran keterampilan pertanian dan mengolah produk pertanian menjadi produk jadi. \"Dengan adanya taman belajar ini pihaknya menginginkan problem yang selma ini dihadapi pendidkan di Indonesia hanya sebatas teori. Berharap ini menjadi sekolah dengan penerapan ilmu langsung dilapangan,\" pungkasnya. Sementara itu Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah MMA yang meresmikan taman belajar dangau datuk mengatakan, mengapresiasi karena ikut berperan untuk kemajuan provinsi Bengkulu khususnya di dunia pendidikan. Hal ini bisa djiadikan model pendidikan di Bengkulu tetapi tidak merubah tataran pendidikan di Indonesia. \"Ini pendidikan terapan yang betul-betul memperhatikan ilmu pengetahuan denggan kearifan lokal dengan potensi siswa yang mereka punya,\" ujarnya. Ia menambahkan, dengan proses yang diharapkan dapat menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing.(HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: