DPMD Benteng Studi Tiru ke Mesuji

DPMD Benteng Studi Tiru ke Mesuji

BENTENG, BE - Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), melakukan studi tiru (kunjungan, red) ke Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Studi tiru juga dihadiri oleh perwakilan dari Bapeda Benteng dan Welly Alkhusaini selaku pendamping kawasan Kemendes RI. Tujuannya untuk mencari informasi dan belajar tentang langkah yang perlu disiapkan untuk pembangunan kawasan pedesaan yang rencannya akan dimulai pada 2020,\'\' kata Kepala DPMD Benteng Drs Tomi Marisi MSi melalui Kabid Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Debby Septika SSTP MSi. Debby menuturkan, banyak hal yang mesti disiapkan untuk membangunan kawasan pedesaan agrowisata di Bumi Maroba Kite Maju, diantaranya, penerbitan Perbup rencana pengembangan kawasan pedesaan agrowisata di Kabupaten Benteng, SK kawasan, penyertaan modal kepada BUMDes dari dana desa, serta kerja sama dengan pihak ketiga, seperti BRI, Perum Bulog dan UMKM Provinsi Bengkulu. \"Kami sengaja mendatangi Kabupaten Mesuji, untuk melihat secara langsung, seperti apa perkembangan kawasan disana. Baik itu, kegiatan yang bersumber dari dana APBN, pendanaan lintas sektoral APBD, pengembangan produk unggulan di kawasan pedesaan serta pengembangan unit usaha BUMDes bersama,\" kata Debby. Untuk diketahui, sebanyak 5 desa di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Benteng, telah ditetapkan sebagai kawasan agrowisata. Yaitu, Desa Pekik Nyaring, Pasar Pedati, Panca Mukti, Sri Kuncoro dan Desa Srikaton. Kelima desa ini menjadi kawasan agrowisata lantaran memiliki destinasi wisata yang berdekatan dengan hamparan lahan pertanian. Khususnya tanaman padi yang jumlahnya mencapai ratusan hektare (Ha). Selain itu, juga banyak ditemukan berbagai jenis tanaman yang menarik minat wisatawan. Seperti perkebunan jeruk kalamansi, perkebunan melon, jeruk, semangka dan tanaman lainnya. Informasi didapat, pengembangan kawasan agrowisata di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), yaitu tahun 2021-2024. Dari total Rp 71,4 triliun dana APBN, kawasan agro wisata di Bumi Maroba Kite Maju bakal mendapat bagian sekitar Rp 300 miliar.  (135)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: