Riri Dorong Sektor Perkebunan di Bengkulu Jadi Perhatian Pemerintah
BENGKULU, BE - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Hj Riri Damayanti John Latief terus menjalankan tugas konstitusionalnya untuk meninjau setiap permasalahan Bengkulu di berbagai sektor. Dari sektor perkebunan, Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu tersebut menemukan sejumlah persoalan krusial kaitannya dengan pandemi. Pertama, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Bengkulu, banyak petani kopi di Bengkulu mengeluh seiring anjloknya harga jual kopi dari Rp 21.000 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram. \"Petani berharap hal ini mendapat perhatian dari pemerintah. Keluhan yang sama dialami oleh kalangan petani karet karena anjloknya harga karet. Pemerintah dapat memberikan solusi agar mereka bisa memenuhi kebutuhan pokok dan mengembangkan usahanya,\" ujar Riri, kemarin (6/9). Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna dan Kaur ini juga mengingatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar mengakomodir usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dalam rangka review Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bengkulu seluas 53.037,68 hektare. \"Ini penting untuk mencegah konflik lahan di Bengkulu. Usulan ini telah disampaikan Gubernur Bengkulu sebagaimana aspirasi masyarakat melalui usulan Bupati/Walikota se-Provinsi Bengkulu,\" tambahnya. Selain itu, Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini melanjutkan, organisasi masyarakat yang berdampingan dengan perusahaan perkebunan berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap perkebunan skala besar yang dinilai telah membuat ancaman krisis pangan semakin nyata selama masa Pandemi Covid-19. \"Sebagai contoh di Seluma, terdapat komunitas adat Serawai Semidang Sakti terpaksa harus meminjam lahan perusahaan sawit untuk bisa bertanam tanaman pangan sebagai antisipasi ketahanan pangan selama pandemi covid-19 meski secara sejarah menyebutkan lahan perusahaan itu milik mereka,\" beber Riri. Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan Kelembagaan Badan Koordinasi Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu itu menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah menyediakan sekitar 15.000 bibit kelapa sawit untuk melakukan peremajaan terhadap 77 hektare perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Seluma. \"Masyarakat berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan ditingkatkan terutama dalam sisi pendampingan maupun permodalan,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: