APBN Harus Dongkrak Ekonomi
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah perlu ditingkatkan efektivitasnya untuk mendorong pembangunan ekonomi. Terlebih, besaran APBN secara berkala terus bertambah. Bahkan besaran APBN untuk Bengkulu pada 2020 menjadi Rp 15,62 triliun atau meningkat sebesar kurang lebih Rp 500 miliar dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp 15,1 triliun.
\"Meskipun anggarannya naik, tetapi efektivitasnya belum maksimal, bahkan hingga November 2019 ini serapan APBN 2019 baru 68 persen,\" kata Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM, kemarin (27/11).
Ia menuturkan, penggunaan APBN harus lebih efektif untuk menunjang ekonomi daerah. Karena APBN memang digelontorkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. \"Baik itu sasaran pokok, baik mendorong pertumbuhan ekonomi, kualitasnya dalam pengurangan kemiskinan, juga dalam mengurangi ketimpangan,\" ujarnya.
Ia menilai, tingginya APBN menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk lebih selektif menentukan kebijakan, khususnya dalam menggerakkan ekonomi. Apalagi, publik berharap banyak kepada belanja APBN untuk menyelesaikan dan menuntaskan beragam permasalahan saat ini. \"Fungsi fiskal sangat beragam, cukup banyak beban yang dipikul fungsi fiskal, baik sebagai stimulus, pemerataan, dan mengurangi kesenjangan. Banyak harapan yang diletakan kepada pembelanjaan APBN, untuk mengatasi masalah,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra mengatakan, pada 2020 mendatang pihaknya akan memaksimalkan serapan anggaran, khususnya anggaran yang berhubungan dengan Kementerian dan Lembaga di Provinsi Bengkulu.
Ia berharap angka serapan APBN di daerah pada 2019 dan 2020 mendatang bisa diatas 90 persen. \"Kita berharap serapan kita bisa maksimal, dengan serapan yang maksimal maka dampaknya akan besar kepada perekonomian daerah,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: