Permudah Investasi, Stop Minta Fee

Permudah Investasi, Stop Minta Fee

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pertumbuhaan investasi menjadi kunci percepatan kemajuan di Provinsi Bengkulu. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dr Bakhtiar MSi mengatakan, investasi harus diberikan kemudahaan untuk masuk kedaerah.

Sebab, tumbuhnya investasi di Bengkulu akan berdampak pada terbuka lebar lapangan pekerjaan baru.\"Pak Presiden sudah katakan, seluruh investasi yang berpotensi ekspor, tutup mata saja, langsung kasih izin. Ngak usaha kasih prosedur yang berbelit-belit, kan ujung-ujungnya untuk rakyat,\" ujar Bakhtiar kepada BE, usai menghadiri Sidang Paripurna HUT Provinsi Bengkulu ke-51 di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, kemarin (18/11).

Masih lambatnya, investasi masuk ke daerah itu, lantaran masih banyak permintaan fee atau setoran dari investor ke oknum pejabat pemerintah. Seperti cotoh, Bakhtiar menegaskan, ada 32 investor keluar dari Negara Hongkong untuk pindah ke negara lain.

Namun tidak satupun investor itu lari ke Indonesia. Sebab, para investor ini masih melihat pelayanan publik terkiat izin masih banyak menghabat.\"Bagaimana investor mau masuk. Belum kerja saja sudah dimintain duit. Itu ngaco sekali,\" bebernya.

Sekarang menurut Bakhtiar, sudah tidak zaman lagi aturan itu menghabat investasi. Kecepatan menjadi penting, karena negara lain juga berlomba-lomba untuk memudahkan investasi masuk.Jika masih ada oknum-oknum pejabat yang menghabat investasi, pemerintah akan tegas memberantas hal tersebut.

\"Pemerintah sekarang keras, siapapun yang menghabat kita selesaikan secara adat,\" tambah Bakhtiar.

Bakhtiar melihat, Provinsi Bengkulu memang sudah cepat mengalami kemajuan.Apalagi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga tengah fokus untuk gencar memasukan investasi ke Bengkulu.

Upaya itu harus didukung. Sebab, jika tidak diciptakan lapangan kerja baru, maka akan menjadi malapetakan untuk daerah.\"Ini tantangan kedepan yang harus terus disiapkan,\" paparnya.

Tidak hanya menyiapkan lapangan kerja, tapi juga menjadi penting menyiapkan Sumber Daya Manusi (SDM) unggul.

Contoh, menurut Bakhtiar, seperti pendidikan. Jangan sampai siswa setelah tamat pendidikan, justru tidak bisa apa-apa, karena tidak memiliki kompetensi.\"SMK kita kalah dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

Orang yang hanya latihan 4 bulan di BLK, bisa jadi tukang kayu bagus, tukang batu bagus. Yang sekolah di SMK selama 3 tahun, jadi tukang batu saja tidak bisa. Hanya pikul tas, kompetensi tidak ada,\" ungkap Bakhtiar.

Untuk itu, Bakhtiar menegaskan, jika gubernur tetap fokus dengan rencana mendorong pertumbuhaan ekonomi, maka Bengkulu akan benar-benar bisa cepat maju.

Apalagi ada program infrastruktur, kawasan ekonomi khusus (KEK), integrasi antar wilayah, ini akan membuat Bengkulu lebih maju. \"Kalau konsisten, Bengkulu bisa betul-betul kembali kekejayaannya pada abad 1661 zaman Inggris, jadi pusat perdagangan, yang dibuktikan ada Benteng Marlborough,\" terangnya.Sementara itu, Mantan Gubernur Bengkulu, Razie Yahya yang sudah berusia 91 tahun itu mengatakan, Bengkulu sudah semakin maju.

Pemerintah saat ini, harus terus fokus untuk memajukan Bengkulu, dengan beberapa program unggulan. \"Bengkulu ini sudah maju. Pemerintah memang harus serius dalam membenahi Bengkulu.

Agar bisa semakin sejajar dengan provinsi lain,\" tutur Razie yang menghadiri sidang paripurna HUT Provinsi Bengkulu. Disisi lain, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ihsan Fajri SSos mengatakan, tantangan Bengkulu semakin berat dalam mensejahteraan masyarakat.

Diperlukan program unggulan, termasuk memprioritaskan program pusat menjadi program unggulan Bengkulu.Seperti jalan tol, pengembangan bandara Fatmawati, pengembangan pelabuhaan dan infrastruktur lainnya.

\"Program pemerintah pusat bisa jadi program prioritas Bengkulu,\" ungkap Ihsan.

Tidak hanya itu, beberapa program infrastruktur jalan juga harus diperhatikan.Seperti jalan yang jadi kewenangan provinsi, di Bengkulu Utara dan Seluma masih dengan kondisi tidak baik.

Begitupun dengan pembangunan jembatan juga jadi perhatikan, jangan sampai akses ekonomi masyarakat menjadi terputus.

Disamping investasi, juga bisa fokus pengelolahan perkebunan, pertanian dan perikanan.\"Kedepan bisa saling mendukung dan mendengarkan satu sama lain,\" paparnya.Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, Provinsi Bengkulu terus berbenah.

Tahun ini di HUT ke-51, telah mengambil tema semakin bangun Bengkulu. Tema itu menjadi poin penting, karena saat ini upaya pemerintah terus konsisten, bagaimana mendorong pertumbuhaan ekonomi itu bisa terus dilakukan.

Beberapa investor dari dalam dan luar negari, terus diberikan peluang, agar bisa berinvestasi di Bengkulu, yang memiliki segudang potensi yang bisa digarap investor.\"Ada investor Korea sudah sudah kita kenalkan, beberapa potensi. Seperti pasir besi yang banyak diwilayah Kaur dan Seluma. Industri baja ini bisa memberikan tambahan pasokan baja Indonesia,\" ujar Rohidin.

Tidak hanya soal investasi, dalam satu tahun terakhir, dirinya bersama jajaran instansi vertikal telah fokus meningkatakan status kelembaggan, seperti Polda Bengkulu naik jadi tipe A. Kemudian Korem 041/Gamas juga naik status, tinggal menunggu penempatan personil.

Termasuk di sektor pendidikan, pemprov juga mendorong, agar STAIN Curup berubah menjadi IAIN Curup dan Univertas Bengkulu memiliki fakultas kendokteran sendiri.\"Bandara juga sudah dikelolah oleh PT Angkasa Pura II, sehingga bisa naik jadi bandara internasional. Termasuk jalan tol, tinggal menunggu peletakan batu pertama dan kereta api, sudah dibentuk trase jalanya,\" ungkapnya.

Namun demikan, masih ada pekerjaan rumah (PR) besar yang dilakukan. Seperti KEK di Pelabuhaan Pulau Baai dan pengembangan pariwisata serta menumbahkan industri di Bengkulu.\"Langkah-langkah ini harus kita dorong secara bersama,\" pungkas Rohidin.

Sebelum menggelar sidang paripurna, dalam HUT Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga melakukan upacara bendera HUT Provinsi ke-51 di Halaman Kantor Gubernur. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: