Perpustakaan Cerdaskan Masyarakat
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu mendorong transformasi perpustakaan berbasis inklusi di daerah. Tujuan yang ingin dicapai dari tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat.
\"Perpusnas menginginkan perubahan dengan bertransformasi, karena tranformasi inklusi sosial bermaksud perpustakaan tempat belajar, berbagi, dan juga berketrampilan,\" kata Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional, Drs Deni Kurniadi MHum pada Sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi di Daerah dengan tema \'Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial\' bekerjasama Perpusnas dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bengkulu 13-15 November 2019 di Hotel Amaris Kota Bengkulu, Rabu (13/11).
Ia melanjutkan, tidak hanya belajar saja, Perpustakaan juga dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas peningkatan sumber daya manusia (SDM). Bentuk aktivitas peningkatan SDM yang dapat dilakukan perpustakaan diantaranya membuat kopi biji salak, kue, dan keterampilan lainnya. \"Melalui transformasi ini kita ingin masyarakat belajar dari Perpustakaan, harapannya mereka bisa membuat kopi dari biji salak atau kue sendiri di rumah atau menjahit, dan memiliki keterampilan. Akhirnya bisa mendapat pemasukan bagi keluarga,\" tutur Deni Kurniadi.
Ia menambahkan, program tranformasi perpustakaan berbasis inklusi tidak hanya memberikan keterampilan saja, akan tetapi juga membagikan buku, memberi bantuan TIK berbasis internet, dan juga ada advokasi-advokasi serta pelatihan-pelatihan. \"Di sini, sebenarnya kami inginkan baik di tingkat provinsi atau kabupaten kota ikut bergabung menjadi satu dalam rangka memikirkan bagaimana masyarakat suka membaca, suka berketerampilan di masyarakat,\" ungkap Deni Kurniadi.
Selain itu, tranformasi perpustakaan juga tidak hanya sarana, tapi juga fungsi perpustakaan harus berubah jadi tempat aktivitasnya masyarakat. Sedangkan pustakawan juga harus berubah, harus kreatif dan inovasi dan harus diciptakan para pustakawan dengan merangkul masyarakat. \"Kita ingin masyarakat berpartisipasi dalam masyarakat. kalau masyarakat tidak bisa datang bisa melalui perpustakaan keliling,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd mengungkapkan, dari program ini, perpustakaan di Bengkulu dapat meningkatkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan. Apalagi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah sangat mendukung program ini bisa terwujud di Bumi Rafflesia. \"Perpustakaan dapat mengembangkan potensi agar masyarakat mampu memenuhi kebutuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial, perpustakaan menjadi tempatnya,\" tutupnya.
Seperti diketahui, Sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi di Daerah ini dihadiri sebanyak 50 orang peserta dari Perpusnas RI, Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, dan Pustakawan di Provinsi Bengkulu.(999/krn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: