Proyek Alun-alun Terancam Tak Selesai

Proyek Alun-alun Terancam Tak Selesai

Progres Pekerjaan Baru 30 Persen

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Proyek pembangunan alun-alun atau berendo senilai Rp 21 miliar di Masjid At Taqwa, Kota Bengkulu terancam putus kontrak kerja. Hal ini disebabkan progres pembanguannya sangat lambat. Buktinya sejauh ini baru berjalan sekitar 30 persen sehingga tidak terkejar dengan batas waktu ditentukan. Hal ini terungkap saat Komisi II dan Ketua DPRD Kota didampingi Kasi Intel Kejari Bengkulu turun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan tersebut, kemarin (9/10).

\"Kalau misalnya progres sudah 50 persen, mungkin terkejar. Tapi misalnya sudah mendekati waktu tapi masih 30 persen, saya ragu, daripada merugikan negara, putus kontrak saja,\" kata Kasi Intel Kejari Bengkulu, Rizal Edison usai melakukan meninjau langsung lokasi pembangunan, kemarin.

Proyek ini dimulai sejak Agustus lalu yang dikerjakan oleh PT Karya Duta Mandiri Sejahtera dari Palembang dan berakhir hingga pertengahan Desember mendatang. Seharusnya memasuki Oktober ini sudah terselesaikan 50 persen. Lambatnya pembangunan ini disebabkan pihak kontraktor yang tidak memperkirakan secara tepat proses pembangunan, seperti kurangnya jumlah pekerja, kemudian pengecoran tiang-tiang beton secara manual. Seharusnya dengan nilai proyek yang besar dan bangunan yang luas pengecoran bisa dilakukan secara otomatis menggunakan mobil pompa beton.

Rizal menegaskan bahwa putus kontrak adalah saran terakhir jika dalam beberapa hari ke depan tidak ada itikad baik dari pihak kontraktor untuk melakukan upaya-upaya percepatan. \"Kalau manual ya jelas lamban progresnya, kita butuh kecepatan sekarang. Kalau bisa pakai alat, kenapa harus manual,\" ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bengkulu, Suprianto menerangkan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada kontraktor untuk bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik. Menurutnya, sidak ini bagian dari teguran lisan dari dewan karena telah menganggarkan maka juga harus diawasi jangan sampai pekerjaan terbengkalai.

\"Kita kecewa dengan progres lamban ini, dan ini agak gawat. Kita tidak tahu nanti cuaca bagus atau tidak, ini kan pekerjaan fisik yang tergantung dengan kondisi cuaca juga,\" terang Suprianto.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu, Benni Irawan mengatakan pihaknya meminta kontraktor segera menambah jumlah tenaga kerja dan menambah jam kerja, agar bisa mempercepat progres pekerjaan. \"Teguran pertama sudah kita sampaikan, dan bulan depan kita lihat kalau tidak ada perkembangan kita layangkan lagi,\" kata Benni.

Sementara itu, Penanggung Jawab Teknis Proyek Alun-alun, Wido Prayogi mengungkapkan tenaga kerja yang ada saat ini berjumlah 108 orang, dan akan segera ditambah lagi sekitar 40 orang. Kemudian, untuk jam kerja jika selama ini mulai dari pukul 07.00 WIB -17.00 WIB, maka akan ditambah hingga pukul 23.00 WIB.

\"Kendala kita selama ini memang kekurangan tenaga kerja, karena sudah disiapkan tiba-tiba pekerjanya tidak jadi berangkat. Maka kini kita tambah jam kerja lembur, besok datang sekitar 15 orang dulu, dan sisanya masih kita tunggu,\" ungkap Wido. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: