Baru 106 Desa jadi Peserta JKN-KIS
ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress- Dari 215 desa di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), tercatat 106 desa yang perangkat desanya sudah terdaftar sebagai peserta JKN KIS.Untuk itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bengkulu Utara bersama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (Pemkab BU) melakukan pertemuan optimalisasi kepersertaan dan penyampaian informasi program JKN-KIS Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten BU, kemarin (17/9) yang bertempat di Balai Pertemuan Ratu Samban. Bupati mengajak semua perangkat desa serta lurah, terutama yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan agar mendaftar sebagai anggota peserta.
\"Program JKN-KIS ini merupakan suatu keharusan karena ini menggunakan pola pelayanan kesehatan melalui jalur gotong royong. Dan ini merupakan modal utama kita melakukan aktifitas. Untuk itu, kepada desa dan lurah yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan agar bisa mengurus proses pendaftaran,\" ujar Bupati Mian.
Mian juga berharap tahun mendatang, semua desa bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan dan menyadari bahwa menjaga kesehatan itu sangat penting.\"Ayo mendaftar dan jadilah masyarakat cerdas yang menghargai kesehatan,\" ajak Mian.
Meskipun dari data baru 106 desa yang terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan atau 50 persen dari 215 desa yang ada. Ia pun mengapresiasi kepada pihak BPJS Kesehatan BU dimana total keseluruhan masyarakat Kabupaten BU sudah mencapai mendekati angka 80 persen yang sudah terjamin pelindungan kesehatannya.
Namun hal tersebut tidak membuat Bupati Mian puas karena menurutnya di daerah lain dan kabupaten lain, untuk jaminan kesehatan sudah mencapai 95 persen.\"Kita sangat apresiasi kepada pihak BPJS Kesehatan yang terus melakukan upaya peningkatan jaminan kesehatan kepada masyarakat BU dan tercatat hampir 80 persen
Diharapkan dari kegiatan ini kepada seluruh perangkat desa dan lurah agar dapat berupaya untuk mendorong semua masyarakatnya untuk segera dapat menjadi peserta JKN-KIS. Kabupaten dan Provinsi lain bisa mencapai angka 95 persen kenapa kita tidak bisa,\" tukasnya. (127)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: