Ribuan Hektar Lahan Pertanian Kekeringan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau dipredikis sampai bulan Oktober mendatang. Dampak saat ini, ada 1.757 hektar lahan pertanian di Provinsi Bengkulu kekeringan. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Sri Herlin Despita SPt mengatakan total luasan lahan padi yang mengalami kekeringan 1.640 hektar dan lahan jagung seluas 117 hektar tersebar di wilayah Provinsi Bengkulu.
\"Kami baru menerima laporan dari Kabupaten/Kota. Musim kemarau ini berdampak pada areal pertanian khususnya sawah tadah hujan,\" terang Herlin kepada BE, kemarin (26/8).
Dijelaskannya, kekeringan terparah terjadi di wilayah Bengkulu Utara dengan luasan sebanyak 1.000 hektar untuk lahan padi. Menyusul Bengkulu Tengah seluas 536 hektar untuk padi dan jagung. Sedangkan untuk wilayah wilayah terparah ketiga ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, sebanyak 100 hektar persawahan mengalami kekeringan. \"Dampak selama musim kemarau berlangsung sampai sekarang,\" paparnya.
Menurut Herlin, area persawahan yang mengalami kekeringan adalah sawah tadah hujan. Sedangkan sawah irigasi sebagian masih dapat mengairi sawah. Sejumlah sawah tadah hujan berada di Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Mukomuko, Seluma dan beberapa kabupaten lainnya di Bengkulu. \"Ada sebagian yang masih teraliri di wilayah pertanian yang ada irigasinya,\" tambah Herlin.
Untuk lahan pertanian yang masih bisa menggunakan air irigasi, Herlin mengimbau agar berhemat karena dieprkirakan musim kemarau masih cukup panjang. \"Pemerintah akan membantu petani yang areal sawahnya kering berupa benih padi, jagung dan pompa air,\" ujarnya.
Jumlah wilayah pertanian yang kekeringan itu masih akan terus bertambah. Sebab, musim kemarau masih terus berlangsung. Masyarakat diminta untuk tetap melakukan penghematan air. Sehingga lahan pertaniannya tetap bisa dialiri air. \"Kita barharap, hujan bisa segara tiba,\" pungkas Herlin.
Kemarau Buat Petani Menganggur
Tidak hanya membuat produksi hasil pertanian menurun, akan tetapi membuat sebagian petani terpaksa menganggur.
\"Kami selama musim kemarau terpaksa banyak tinggal di rumah dan tidak menggarap lahan sawah karena kekeringan,\" kata Abdullah seorang petani di Kelurahan Kampung Kelawi Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, kemarin (26/8).
Petani di wilayah tersebut kebanyakan menganggur setelah lahan persawahan terjadi kekeringan akibat kemarau. Areal persawahan yang mencapai puluhan hektare saat ini terbengkalai. Bahkan pihaknya memperkirakan jika jaringan irigasi yang biasa mengaliri ladang pertanian mengalami kekeringan dipastikan petani tidak bisa menggarap lahan itu. \"Semua petani di sini menganggur karena kemarau panjang itu, sawah tidak teraliri pasokan air,\" ujarnya (999/151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: