Awasi Ketat Distribusi BBM

Awasi Ketat Distribusi BBM

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Provinsi Bengkulu telah mendapatkan tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebanyak 112,9 kilo liter (KL). Atas hal tersebut, Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), H Yurman Hamedi SIP mengatakan, pengawasan distribusi BBM subsidi itu sangat penting dan harus dilakukan secara ketat.

\"Jangan sampai ketika ditambah kuota, tetapi antrean kendaraan masih panjang,\" ujar Yurman kepada BE, kemarin (7/8).

Dijelaskannya, pengawasan tersebut tentu, agar distribusi BBM sampai ke masyarakat itu benar-benar tepat sasaran. Tidak ada lagi dugaan BBM subsidi itu digunakan kepada pihak yang tidak berhak sehingga memicu terjadinya kelangkaan BBM subsidi seperti beberapa bulan terakhir ini.\"Keterangan BPH Migas, kuota BBM 82 ribu KL untuk daerah kita pada dasarnya sudah cukup. Nah sekarang kita bersukur sudah ditambah lagi. Jangan ada lagi masalah yang sama,\" ungkapnya.

Untuk manejemen di Pertamina, menurut Yurman, sudah baik. Hanya saja, distribusi dari SPBU ke masyarakat itu yang perlu dilakukan pengawasan.\"Nah, yang perlu diawasi itu, penjualan BBM di SPBU-nya. Kita tak menuduh ada permainan disini, entah siapa itu oknum pelakunya. Hanya saja ya kalau BPH Migas bilang kuota cukup, kok kenapa bisa kurang. Inikan muncul pertanyaan ada apa. Kemana larinya (BBM, red). Maka perlu dawasi serius semua pihak termasuk pengawasan oleh masyarakat,\" tambahnya.

Dalam melakukan pengawasan, Yurman mengingatkan, petugas SPBU tidak melayani pembeli menggunakan jerigen. Kemudian, melaporkan kendaraan yang memiliki tangki minyak modifikasi.\"Saya ibaratkan mobil yang kapasitasnya 40 liter. Ketika diisi ternyata kapasitasnya tangkinya melebihi itu, misalkan saja mencapai 100 liter. Artinyakan tangki mobil itu sudah dimodifikasi. Silahkan hentikan pengisiannya, bukan malah membiarkan,\" beber Yurman.

Jika terus dilakukan pembiaaran, maka ada pelanggaran yang terjadi di SPBU. Untuk itu, aparat keamanannya juga harus bisa mengusut tuntas, termasuk semua masyarakat wajib melakukan pengawasan.\"Mari kita awasi secara bersama,\" tegasnya.

Salah Seorang Warga Tanah Patah, Kota Bengkulu, diduga sebagai pengunjal BBM menggunakan jerigen, Rosnadi mengatakan, saat ini dia kebingungan mendapatkan BBM untuk dijual kembali secara eceran. Karena, menggunakan jerigen tidak lagi diperbolehkan di SPBU.\"Anak-anak sudah dilarang jualan. Mau cari kerja, kerja dimana. Kalau perlu izin, izinnya dimana. Tolong tunjukan jalan yang benar. Kita sudah merdeka 74 tahun. Kami minta solusi,\" ujar Rosnadi.

Dalam sehari, di SPBU ada sekitar 15-20 orang mengantre membeli BBM menggunakan jerigen. BBM tersebut dijual secara eceran dengan mendapatkan untung Rp 1.000 hingga Rp 1.500 perliter. Pengcer BBM meminta ada kebijakan pemerintah untuk membatasi dalam sehari membeli menggunakan jerigen. \"Kalau memang bisa dijatahi, berapa jatah kita, apa 200 liter, apa 100 liter per hari. Jadi ada ketentuan yang bisa kita dapatkan,\" pungkasnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: