Rp 1,75 M Untuk Program Replanting

Rp 1,75 M Untuk Program Replanting

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress– Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan (BS), Sukarni Dunip SP MM mengatakan, kunjungan Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi SE MM ke perkebunan kelapa sawit yang masuk program replanting atau peremajaan di kabupaten Bengkulu Utara, Rabu (23/5) dapat memotivasi petani sawit di Bengkulu Selatan agar mau ikut program tersebut. Terlebih lagi pihaknya menyiapkan anggaran miliaran rupiah untuk program tersebut dan target untuk ribuan hektar. “Untuk program replanting ini kami mengganggarkan dana Rp 1,75 Miliar,” katanya.

Sukarni mengatakan, dengan dana tersebut, pihaknya siap melakukan program replanting terhadap lagan seluas 7 ribu hektar. Dikatakannya, replanting atau peremajaan sawit merupakan program yang sangat efektif untuk meningkatkan produktifitas perkebunan sawit masyarakat .

Pasalnya benih yang diberikan dari bantuan ini nantinya adalah benih unggul. Dikatakannya, program replanting menyasar perkebunan milik masyarakat yang telah melewati umur produktif atau yang menggunakan benih palsu. Adapaun tanaman yang disasar yakni tanaman sawit yang sudah berusia tua setidaknya 25 tahun keatas.

“ Kelapa Sawit yang umurnya 2 -7 tahun juga bisa ikut program replanting, namun syaratnya produktifitasnya rendah dan yang bibitnya asal – asalan,” ujarnya.

Sukarni menjelaskan, target program replanting diantaranya tanaman kelapa sawit yang ada di Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di wilayah Kecamatan Pino Raya. Pasalnya tanaman sawit warga tersebut umurnya sudah puluhan tahun. Untuk program ini,sambungnya, setiap petani yang akan ikut program replanting akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp25 juta per hektar.

Adapun sumber dananya dari Kementerian Pertanian RI melaui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS). Para petani akan diberikan uang tunai per hektar lahan yang dimiliki kelompok dengan jumlah bantuan masing – masing Rp25 juta per hektare.

“ Target kami, program replanting ini sudah teralisasi 2020 mendatang, saat ini mulai persiapan seperti kontrak, sosialisasi, verifikasi kelompok, menyiapkan calon petani dan calon lokasi (CPCL) sehingga target tersebut dapat segera direalisasi,” pungkas Sukarni. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: