Sumber: BPS Provinsi Bengkulu
Pertanian Serap Pekerja Terbesar
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja di daerah paling banyak. Bahkan, hingga Februari 2019 lalu, sektor ini menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja terbesar di Provinsi Bengkulu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 45,99 persen atau lebih tinggi dari sektor perdagangan besar dan eceran yang menyerap tenaga kerja 16,73 persen.
Hal ini membuktikan, jika sektor pertanian masih menjadi andalan masyarakat di Bengkulu. \"Dari data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih banyak menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian,\" ujar Dyah, kemarin (8/5).
Tingginya masyarakat menggantungkan hidup pada sektor pertanian karena terbukti masih cukup menjanjikan. Pasalnya, beberapa komoditas unggulan seperti karet, sawit, dan kopi hingga saat ini permintaannya masih tinggi. Ditambah lagi, penghasilan petani juga lebih terjamin karena setiap panen bisa mendapatkan uang. \"Petani merasa komoditas tersebut masih dibutuhkan, makanya masyarakat fokus kerja ke pertanian,\" kata Dyah.
Hal tersebut terbukti dari menurunnya jumlah penduduk bekerja di sektor pertambangan. Bahkan, penurunannya sebesar 30,69 persen. Ini menunjukkan banyak masyarakat merasa jenuh bekerja di pertambangan karena hasil yang didapatkan tidak sebanding dengan beban kerja yang dilakukan. \"Kemungkinan yang berhenti bekerja di sektor pertambangan banyak memilih bekerja ke sektor pertanian, karena hasilnya cukup menjanjikan,\" tutupnya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Lizar Alfansi mengatakan, sektor pertanian masih menjanjikan karena pendapatan yang diperoleh juga cukup besar. Dalam satu hektar lahan pertanian petani bisa memperoleh pendapatan minimal Rp 2 juta. Bandingkan bila mereka bekerja di pertambangan dan galian yang hanya mendapatkan upah setiap melakukan pekerjaan. \"Kalau dibandingkan besar pendapatan mana, jelas pertanian lebih menguntungkan,\" kata Lizar.
Meski begitu, menurunnya harga sejumlah komoditas juga berdampak terhadap pendapatan para petani di Bengkulu. Oleh karena itu, Pemerintah harus mampu menjaga harga komoditas agar tidak anjlok. \"Pemerintah harus jaga harga komoditas, karena di Bengkulu ini penduduk yang bekerja sebagai petani jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang bekerja kantoran, jadi fokus pemerintah harus disana,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: