Dewan Minta Tutup, PT TUMS
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – DPRD meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang menutup PT Trisula Ulung Mega Surya (PT TUMS). Sebab, didiuga perusahaan pengelolaan teh hijau di Desa Barat Wetan terdapat banyak permasalahan. Ketua Fraksi Kebangkitan Demokrasi Perjuangan (FKPD) DPRD Kepahiang, Edwar Samsi SIP MM menilai, PT TUMS sudah banyak memakan korban. Karena setiap bulan ada pemberhentian karyawan serta melakukan pemotongan pesangon karyawan yang berhenti kerja.
“Kita minta evaluasi, artinya ditutup kalau memang tidak diperbaikan. Sudah banyak makan korban, setiap bulan berhentikan karyawan,” tegas Edwar.
Menurutnya, ada beberapa tindakan PT TUMS yang melanggar aturan pertama memberhentikan karyawan kedua melakukan pemangkasan uang pesangon dengan alasan adanya tunggakan Jamsostek. “Ada pemotongan 60 persen pesangon alasan Jamsostek. Pungli pemotongan Jamsostek. Setiap orang yang berhenti pesangon dipotong, alasan karena ada tunggakan Jamsostek. Artinya mereka tidak membayar Jamsostek selama ini,” ujar Edwar. Lebih lanjut, PT TUMS juga tidak memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Kepahiang. Bahkan jalanpun tidak dibangun, berbagai permasalahan itu cukup alasan bagi pemerintah daerah untuk bertindak.
“Kajari kemarin menjanjikan bagi perusahaan yang tidak bermasalah dia jamin. Sekarang itu bermasalah, karena setiap bulan memberhentikan orang. Bulan kemarin 6, sebelum ada tiga, enam dan sembilan orang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Personalia PT TUMS, Meldi membantah adanya pemecatan karyawan. Karena karyawan yang berhenti kerja karena habis kontrak ataupun ada pengajuan pensiun dini. “Tidak ada pemecatan, itu memang sudah pensiuan, ada juga pengajuan. Kita sudah ada kesepakatan dengan mereka,” ujar Meldi. Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU mengatakan, akan meminta PT TUMS ekspose secara terbuka.
Pelaksanaan ekspose dirancang selelah Pemilu, agar PT TUMS dapat memberikan kotribusi pendapatan bagi daerah. “Akan kita evaluasi, kita minta ekspose juga, mungkin nanti waktunya setelah Pemilu,” tegas Bupati. Dikatakan Bupati, selama ini komunikasi pihaknya dengan PT TUMS agak sulit. “Mungkin karena orang Cina itu, jadi komunikasi saja sulit,” kata Bupati. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: