Badan Musyawarah Adat Terancam Diusir
Tak Mampu Bayar Sewa Kantor
BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Kondisi keuangan Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin memprihatinkan. Bahkan, terancam diusir jika tak mampu membayar biaya sewa kantornya. Diketahui, biaya sewa rumah warga yang dijadikan sebagai kantor tersebut telah menunggak.
Pemilik rumah sudah memberikan somasi atau memberikan peringatan kepada BMA Kabupaten Bengkulu tengah untuk segera membayar sewa rumah tahun 2019 ini. \"Jika tak segera dilunasi, kami akan benar-benar diusir,\" ungkap Ketua BMA Kabupaten Bengkulu tengah, Drs BJ Karneli. Sesuai dengan komitmen, kata BJ Karneli, sewa rumah memang harus dibayar setiap awal tahun. Tahun 2019 ini, pemilik rumah memberikan kesempatan terakhir pada tangga 28 Februari lalu.
\"Perjanjiannya, tanggal 28 Februari 2019 sudah dilunasi. Akan tetapi, karena belum memiliki uang, BMA kembali diberikan kesempatan hingga akhir Maret 2019,\" beber mantan Komisioner KPU Kabupaten Bengkulu tengah ini.
Selain sewa kantor, pihaknya juga mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Karena sama sekali tak memiliki sumber pendapatan untuk tetap bertahan. \"Untuk kepentingan sehari-hari, kami terpaksa menggunakan dana pribadi. Seperti membayar listrik, tagihan air PDAM serta pengadaan ATK,\" paparnya.
Pada tahun 2018 lalu, lanjutnya, BMA mendapat bantuan dana hibah dari Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu tengah. Sayang, pada tahun 2019 ini bantuan dana hibah tak lagi diterima. Situasi seperti inilah yang membuat mereka menjadi merana.
\"Kami juga menyadari bahwa dana hibah tak bisa disalurkan setiap tahun, melainkan diselang-seling. Meski demikian, saya harap ada solusi lain dari Pemda Bengkulu tengah untuk mendukung operasional BMA,\" harapnya.
Berupaya bangkit dan menunjukan eksistensi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu tengah agar kiranya dapat memberikan solusi terbaik sehingga BMA Kabupaten Bengkulu tengah bisa mendapatkan sedikit perhatian dari Pemda Kabupaten Bengkulu tengah. \"Dari hasil koordiasi dengan Pj Sekda dan Wabup, belum ada kepastian mengenai nasib BMA Bengkulu tengah. Saya hanya tak ingin BMA ini mati suri atau vakum. Pun begitu, kami juga tak sanggup untuk meminta sumbangan secara terus menerus kepada instansi di lingkungan Pemda Bengkulu tengah,\" tutup BJ Karneli.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: