PGE Bukit Daun akan Uji Produksi

PGE Bukit Daun  akan Uji Produksi

CURUP, Bengkulu Ekspress - Untuk memastikan kelanjutan dari kegiatan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Proyek Bukit. Dalam waktu dekat ini PGE Proyek Bukit Daun akan segera melakukan uji produksi. \"Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan uji produksi terhadap hasil kegiatan yang kita lakukan selama beberapa tahun terakhir,\" sampai Health Safety Security Environment (HSSE) Supervisor PGE Bukit Daun Aditya Wicaksono.

Dari hasil uji produksi tersebut, menurut Adit akan menentukan kelanjutan dari kegiatan pengeboran panas bumi tersebut akan tetap dilanjutkan atau justru dihentikan. Untuk pelaksanaan uji produksi sendiri, menurut Adit baru akan dilaksanakan pada awal tahun 2019 mendatang.

Dijelaskan Adit, uji produksi sendiri tujuannya untuk mengetahui secara pasti berapa potensi panas bumi yang ada didalam setiap sumur yang sudah kita bor tersebut. Kemudian selanjutnya hasilnya akan disampaikan kepada Menteri ESDM untuk memastikan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak.

\"Keputusan akhir nanti ada di Menteri ESDM, apakah akan dilanjutkan atau tidak tentunya pertimbangannya berdasarkan hasil uji produksi yang akan kita lakukan,\" tambah Adit.

Dijelaskan Adit, saat ini PGE Proyek Bukit Daun sudah melakukan eksplorasi terhadap 3 sumur, yakni sumur A1, B1 dan C1. Dimana baru sumur A1 yang sudah diperkirakan memiliki potensi panas bumi sebesar 8 mega watt. Sedangkan dua sumur lainnya belum diketahui.

Kini PGE Bukit Daun masih berupaya keras supaya ketiga sumur tersebut memiliki potensi panas bumi yang besar dan bisa mendapatkan rekomendasi dari Kementrian ESDM agar pengeboran dilanjutkan kembali. \"Kalau kegiatan kita di bukit daun ini berhasil, maka manfaatnya akan dirasakan masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama bahkan hingga puluhan tahun, karena energi panas bumi ini adalah energi yang terbarukan,\" terang Adit.

Terkait dengan kegiatan PGE Proyek Bukit Daun sendiri, menurut Adit saat ini mereka sedang berhenti melakukan eksplorasi dan hanya perawatan sumur saja. Terkait dengan kendala selama melakukan ekplorasi sendiri, menurut Adit cukup banyak seperti tim menemukan bebatuan keras, ada lubang di bawah tanah, kemudian gempa bumi yang membuat mata bor terhimput bumi dan adanya tanah yang lembek.

\"Dalamnya pengeboran itu mencapai 3000 meter, jadi terkadang untuk mencapai sungai air panas yang menghasilkan uap panas itu memang banyak kendala,\" sampau Adit.

Bahkan menurut Adit, untuk Bengkulu yang merupakan daerah rawan gempa memiliki kendala sendiri. Dimana menurut Adit saat terjadi gempa tentunya ada pergeseran tanah, pergeseran tanah tersebut yang terkadang menghimpit mata bor mereka, sehingga mereka harus melakukan pengeboran ulang.

Terkait dengan potensi panas bumi yang ada di Bengkulu sendiri. Adit mengaku PT PGE yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina sudah memiliki tiga Wilayah Kerja Pertambagan (WKP) yang memiliki potensi panas bumi atau geothermal. Yakni di Hulu Lais, Bukit Daun dan Gunung Kaba. Namun yang sudah dilakukan eksplorasi baru di Hulu Lais dan Bukit Daun. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: