Jangan Hukum Guru

Jangan Hukum Guru

Ketika Disiplinkan Siswa Nakal

CURUP, Bengkulu Ekspress - Bupati Rejang Lebong DR H A Hijazi SH MSi meminta kepada aparat penegak hukum tak menghukum guru yang menjadi korban kriminalisasi. Hal tersebut disampaikannya saat acara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-73 tahun 2018 di GOR Curup Senin (19/11) kemarin.

\"Saya minta tolong kepada Pak Kapolres dan Kajari agar tidak menindak guru yang menghukum siswanya karena nakal,\" pinta Hijazi.

Dijelaskan bupati, meskipun guru salah dengan melakukan tindakan tegas kepada siswanya, namun menurut bupati hal tersebut mereka lakukan karena memang tugas mereka sebagai pendidik, yang menurutnya kadang kala perlu melakukan tindakan tegas demi kebaikan sang anak itu sendiri.

Oleh karena itu menurut bupati, bila aparat penegak hukum di Kabupaten Rejang Lebong menangani kasus kekerasan yang dilakukan guru terhadap muridnya, untuk melihatnya dari berbagai sisi. Selain itu ia juga berharap bila ada kasus tersebut di Rejang Lebong bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

\"Bila ada kasus seperti itu di Rejang Lebong, saya harap bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan jangan sampai naik ke pengadilan,\" harap bupati.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Hijazi juga menyampaikan bahwa selama ini dukungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dalam dunia pendidikan sudah sangat banyak. Bahkan menurut bupati alokasi untuk dunia pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong sendiri sudah lebih dari 20 persen sebagaimana yang menjadi amanah undang-undang. Karena menurut bupati saat ini anggaran yang dialokasi Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong untuk dunia pendidikan sudah mencapai 30 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun MPd, dalam sambutannya menjelaskan peran guru saat ini sangat besar yaitu sebagai agen perubahan. Dalam tugas beratnya untuk mencerdaskan anak bangsa, Budiman berharap agar para guru khususnya di Rejang Lebong harus mempertahankan jati diri sebagai pendidik.\"Dalam rangka menghadapi era industri 4.0 harus memiliki lima inovasi dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),\" pesan Budiman.

Penguatan pendidikan karakter sendiri, menurut Budiman telah didukung oleh Peraturan Presiden No.87/2017, tentang Penguatan Pendidikan Karakter.Dijelaskan Budiman, pembentukan karakter atau jati diri seseorang harus sudah dibentuk sejak usia dini yaitu mulai PAUD.

Selain itu, menurut Budiman pembentukan karakter seorang anak bukan hanya menjadi tugas guru di sekolah, namun juga menjadi tugas orang tua di rumah. Jati diri atau karakter seseorang sangat penting, karena menurutnya karakter tersebut yang akan menjadi landasan tumbuh kembangnya seorang anak.

Sementara itu, terkait dengan kasus kekerasan yang dialami guru oleh anak didiknya yang belakangan viral dimedia sosial, menurut Budiman salah satunya karena belum tertanamnya nilai budi pekerti di dalam diri para pelajar, karena tak tertanamnya budi pekerti tersebut, sehingga saat disekolah para pelajar tidak patuh pada aturan sekolah bahkan tak jarang ada yang melawan guru.

\"Ada pelajar yang tak patuh peratusan sekolah bahkan ada yang berani melawan guru, hal tersebut salah satu penyebabnya karena tidak adanya budi pekerti yang ditanamkan pada diri siswa,\" jelas Budiman.

Dengan melihat fenomena tersebut, ia berharap agar para guru khususnya di Kabupaten Rejang Lebong untuk lebih menanamkan budi pekerti kepada anak-anak didiknya, sehingga para pelajar tersebut bisa menjadi generasi penerus sebagaimana yang diharapkan.

Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-73 PGRI tingkat Kabupaten Rejang Lebong kemarin cukup istimewa karena dihadiri oleh seluruh FKPD Rejang Lebong, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong, Ketua DPRD Rejang Lebong, M Ali ST , Dandim 0409/Rejang Lebong, Kapolres Rejang Lebong serta unsur FKPD lainnya. \"Peringatan HUT PGRI dan HGN kali ini sangat istimewa karena seluruh jajaran FKPD bisa hadir,\" sampai Ketua Pengurus Kabupaten PGRI Rejang Lebong Sujirman, SPd MM. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: