Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,98 Persen

Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,98 Persen

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Ekonomi Bengkulu tumbuh sebesar 4,98% secara year-on-year (yoy) pada Triwulan III/2018, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 4,90% yoy. Sementara itu, secara kuartalan ekonomi Bengkulu juga tumbuh sebesar 1,32% pada Triwulan III/2018 atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA menyatakan, ini merupakan capaian yang baik mengingat lompatan pada kuartal sebelumnya lebih karena faktor Lebaran dan Tunjangan Hari Raya (THR), hal ini terlihat dari sisi produksi dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha perdagangan besar dan

eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,29 persen. Selain itu, faktor persiapan Pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) turut serta mendorong pertumbuhan konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT). Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 8,97 persen.

\"Kita melihat bahwa struktur perekonomian Provinsi Bengkulu Triwulan III-2018 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib,\" ujar Dyah, kemarin (5/11).

Besaran peranan ketiga lapangan usaha tersebut masing-masing yaitu, pertanian sebesar 28,56 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 15,00 persen dan administrasi pemerintahan sebesar 9,98 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan impor barang dan jasa masing-masing sebesar 63,65 persen dan 62,77 persen.

Meskipun memberikan peranan yang cukup besar, akan tetapi kontribusi masing-masing lapangan usaha terdahap sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada Triwulan III-2018 lebih banyak diberikan oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,28 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,91 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 0,61 persen. Sedangkan, jasa keuangan merupakan sumber pertumbuhan yang negatif, yakni sebesar 0,04 persen.

\"Kita menemukan bahwa perdagangan besar masih mendominasi pertumbuhan ekonomi, sementara itu petanian berada diurutan kedua yang memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi,\" jelas Dyah.

Sementara itu, berdasarkan data Pertumbuhan ekonomi (y-on-y) provinsi-provinsi di Pulau Sumatera menunjukkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh paling tinggi sebesar 7,09 persen, sedangkan Provinsi Bengkulu menempati posisi tertinggi keenam sebesar 4,98 persen. \"Kita berharap pada triwulan IV 2018, pertumbuhan ekonomi Bengkulu bisa semakin baik, tentu ini semua tidak dapat terwujud tanpa dukungan dari seluruh pihak,\" tutupnya.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengaku, melihat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2018 mengalami kenaikan, pihaknya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV mendatang akan tumbuh lebih baik lagi. \"Melihat pertumbuhan tersebut, saya optimis pertumbuhan pada kuartal IV 2018 akan tumbuh lebih baik lagi, bisa diatas 5 persen,\" ujar Kamaludin.

Hal tersebut dapat terjadi mengingat beberapa indikator. Seperti adanya perbaikan konsumsi pemerintah, kinerja ekspor dan impor, serta capaian investasi yang tetap tumbuh baik. Menjadikan ekonomi Bengkulu akan lebih baik kedepannnya.\"Tetep tumbuh lebih baik, karena banyak indikator yang membuat itu baik, apalagi investasi di Bengkulu juga meningkat,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: