Pemprov Bengkulu Kembangkan Jagung Hidrida
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengembangkan benih jagung hibrida di sejumlah kabupaten/kota. Pengembangan jagung hybrida ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan benih jagung berkualitas serta mampu meningkatkan produktivitas jagung di Bengkulu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pengembangan benih jagung hybrida untuk memenuhi kebutuhan petani serta meningkatkan produktivitas petani jagung di Provinsi Bengkulu. Ia menilai, selama ini produktivitas jagung masih rendah, sehingga pihaknya mendorong peningkatan produktivitas dengan mengadakan benih jagung.
\"Kalau benihnya banyak dan berkualitas, maka penanaman juga akan tinggi dan hasilnya juga banyak,\" kata Ricky, kemarin (24/10).
Tanaman jagung hybrida memiliki kelebihan dibandingkan jagung biasa. Setiap hektare tanaman jagung hybrida mampu memproduksi 8 hingga 10 ton. Sedangkan jagung komposit tingkat produktivitasnya berkisar 3 hingga 5 ton per hektare. Hal inilah yang membuat pemerintah menggenjot tanaman jagung hybrida di Bengkulu.
\"Saat ini penggunaan benih jagung hybrida di Bengkulu belum begitu masif, sehingga produktivitas jagung belum tinggi,\" ungkapnya.
Tidak hanya meningkatkan produktivitas, pemerintah bahkan menargetkan penanaman jagung dengan luasan mencapai 14.000 hektare bisa terealisasi dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah maupun nasional terutama untuk bahan baku industri makanan, kosmetik, dan pakan ternak.\"Kalau produksinya tinggi di Bengkulu, maka jagung kita bisa memenuhi permintaan pasar,\" tutupnya.
Sementara itu, Dosen Pertanian Universitas Bengkulu, Ir Nanik Setyowati PhD mengatakan, jika produktivitas jagung di Bengkulu tinggi maka ekspor jagung bisa dilakukan. Akan tetapi ekspor tidak bisa dilakukan karena produktivitasnya rendah, padahal semua pabrik pakan ternak yang ada di Pulau Jawa membutuhkan jagung.
Lebih jauh, persoalan rendahnya produktivitas justru menciptakan efek domino pada tidak meratanya harga jagung yang kemudian berimbas pada kenaikan harga pakan ternak, kenaikan harga telur maupun ayam ras akhir-akhir ini.
\"Karena pabrik pakan ternak itu selalu membutuhkan jagung. Sehingga jagung-jagung yang luar Jawa tidak akan sulit terserap di industri pakan ternak yang ada di Jawa,\" kata Nanik.
Untuk itu, iya berharap pemerintah dapat menggenjot peroduktivitas jagung di daerah. Karena jika melihat luasan lahan yang dapat ditanami, Provinsi Bengkulu sangat cocok dijadikan sentra produksi jagung. Dengan bagitu seluruh pasokan jagung keluar daerah dapat dipenuhi.\"Kita harap pemerintah bisa meningkatkan produktivitas jagung di Bengkulu,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: