Keluhkan Harga Jagung Mahal
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pedagang jagung di Bengkulu mengeluhkan harga jagung saat ini masih cukup mahal. Bahkan harga jagung telah mencapai Rp 4.300-Rp 4.700 per Kg di tingkat petani dan sekitar Rp 4.500-Rp 5.000 per Kg di tingkat industri pakan ternak. Pasokan yang terbatas disebut sebagai salah satu pemicunya.
\"Harga jagung yang ideal itu sekitar Rp 3.700-Rp 4.000 per Kg, paling mahal Rp 4.500 per Kg. Tapi sekarang sudah di atas Rp 5.000 per Kg untuk pakan ternak,\" kata Pedagang Jagung di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Saiful, kemarin (22/10).
Kenaikan harga jagung disebabkan oleh suplai yang berkurang karena pada Oktober hingga Desember mendatang sudah memasuki msuim tanam jagung.
Sementara tanam dan panen raya baru tiba sekitar Februari hingga Maret 2019 mendatang. Meski begitu, pihaknya mengaku beberapa petani jagung juga masih ada yang panen karena pada Juli lalu ada yang menanam. \"Tetapi tetap saja panennya juga tidak banyak,\" ungkap Saiful.
Beberapa pasokan jagung di Bengkulu banyak didatangkan dari Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan, akan tetapi ia memprediksi suplai jagung yang tersedia saat ini masih kurang. Belum lagi beberapa pengusaha ternak di Bengkulu juga membutuhkan jagung untuk memberikan nutrisi kepada hewan peliharaannya, seperti itik, ayam pedaging dan petelur. Bahkan ia menilai, kapasitas persediaan jagung saat ini hanya mampu bertahan hingga 3 bulan.
\"Tanpa adanya sistem persediaan yang dimiliki, dimana musim tanam baru dimulai dan harga pasti akan naik. Suplai juga sedikit karena baru tanam dan jagung baru panen sekitar 4 bulan lagi,\" ujar Saiful.
Sementara itu, Peternak Ayam Petelur di Bengkulu, Sukiarto (52) menjelaskan, kenaikan harga jagung mempengaruhi industri perunggasan. Pasalnya, sekitar 50% komponen bahan baku pakan ternak dari jagung, sehingga berpengaruh kepada harga jual telur termasuk ayam.
\"Saat ini harga ayam dan telur masih belum baik, karena suplainya banyak, tapi bahan bakunya kurang. Sangan riskan kalau industri sebesar ini di mana produksi cukup tinggi harus menunggu panen,\" ujar Sukiarto.
Ia berpendapat, untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan menambah suplai jagung dari luar Provinsi Bengkulu seperti Lampung. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jagung di Provinsi Bengkulu.\"Kita sarankan jagung didatangkan dari luar Bengkulu, agar kebutuhan disini terpenuhi,\" tukas Sukiarto.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pada 2018 ini pihaknya telah mengembangkan tanaman jagung seluas 14.000 hektare di sejumlah kabupaten. Bibit jagung tersebut diberikan secara gratis kepada petani melalui kelompok tani setempat.
\"Mengingat kebutuhan jagung di Bengkulu tinggi, makanya kita tanam dilahan yang cukup luas,\" kata Ricky.
Penanam jagung tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi jagung di Bengkulu, dan sekaligus menjaga ketahanan pangan di daerah ini. Lebih lagi, Pemerintah juga ingin membatasi datangnya jagung dari luar Provinsi yang mengakibatkan harga jagung di daerah menjadi mahal.
\"Kita ingin harga jagung di Bengkulu tetap stabil dan yang lebih penting petani di Bengkulu bisa sejahtera serta kebutuhan pangan di Bengkulu tercukupi,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: