Workshop Kendala PKBM

Workshop Kendala PKBM

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) didirikan untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan sekolah formal. Hanya saja, banyak kendala dihadapi PKBM untuk menyetarakan pendidikan setara pendidikan formal.

Berbagai kendala PKBM itu dikupas dalam kegiatan Workhsop Tutor dan Pamong PKBM kemarin (4/10) \"Disini yang disetarakan kualitas pendidikan atau sertifikatnya atau prosesnya,\" ujar Salah Seorang Tutor PKBM Yanson, saat workhsop Tutor dan Pamong kemarin (4/10).

Tantangan PKBM juga dirasakan sangat komplek. Mulai bagaimana mengajak warga sekolah belajar aktif, menyinkronkan waktu antara warga sekolah dan tutor dan banyak lagi. Hal sama juga disampaikan Akmad Umar, tutor dari Lembaga Gheghe. Menurutnya, tuntutan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer yang wajib diterapkan pada 2019, menjadi kompleksitas kendala yang dihadapi PKBM. Karena warga sekolah bukan hanya mereka yang berusia produktif, tapi banyak yang usia dewasa dan telah berumah tangga yang belum mengetahui cara penggunaan komputer alias gaptek.

Terkait hal itu, Pengawas SMP Agus Purwanto SPd selaku narasumber dalam Workhsop itu mengakui, banyak kendala yang dihadapi PKBM. Sedikitnya ada tiga permasalahan yang muncul di pendidikan kesetaraan, antara lain, motivasi yang rendah, usia yang tidak produktif, kemudian peserta susah berkumpul untuk belajar. Persoalan itu harus diurai satu persatu.

Motivasi warga sekolah yang rendah hendaknya tutor memiliki kemampuan dalam memberikan alternatof pembelajaran. Caranya bisa mengajarkan dengan memberikan lifeskill, misal ajari memlihara ikan, sehingga ketika warga sekolah keluar dari kesetaraan mereka bisa usaha mandiri. \"Ketika minat kurang motivasi ditingkatkan melalui program lifeskill,\'\' tegas Agus.

Masalah kesetaraan, selanjutnya anak yang bermasalah hukum. Disini diperlukan sosialisasi dan duduk bersama orang tua harus terus dijalin. Persoalan warga sekolah yang susah ngumpul, pkbm harus membuat komitmen dan kontrak kebutuhan belajar karena warga belajar nyambi kerja dan belajar.

Dikesempatan sama, Panitia Pelaksana Kegiatan Jayadi Suyuti menuturkan, \'\'Atas kendala inilah kita mengumpulkan para tutor, agar ada solusi secara bersama. Dengan begitu kedepan akan ada kekompakan dan bagaimana meningkatkan mutus warga sekolah ditingkat pendidikan kesetaraan ini. Khusus menjelang ujian nasional, dinas dikbud berencana memberikan sosialisasi sekaligus pelatihan bagi operator dan teknisi UNBK,\" tutupnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: