Tunggakan Pajak Ranmor Capai Rp 13,6 M

Tunggakan Pajak Ranmor Capai Rp 13,6 M

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress– Pelaksana tugas (plt) Kepala Samsat Cabang Manna Bengkulu Selatan (BS), Yurman SE melalui kasubag TU, Zulia Hastuti SE mengatakan di Bengkulu Selatan banyak kendaraan yang menunggak pajak. Bahkan jumlahnya puluhan ribu unit. Adapun besaran tunggakan pajak kendaraan bermoto (ranmor) ini mencapai belasan miliar rupiah.

“ Hingga saat ini, pajak ranmor yang menunggak sebesar Rp 13,6 Miliar,” katanya saat bersosialisasi di gedung reptaloka sekretariat Pemda Bengkulu Selatan, Rabu (3/10).

Zulia mengatakan, jumlah ranmor yang menunggak pajak tersebut sebanyak 20 ribu unit. Adapun ranmor yang menunggak pajak terhitung sejak tahun 1991 lalu. Untuk itu, dirinya berharap para pemilik ranmor yang pajaknya menunggak memiliki kesadaran untuk membayar pajak.“ Mari kita taat pajak,” ujarnya.

Zulia menambahkan, dari 20 ribu lebih ranmor yang menunggal pajak, pada umumnya berada di pedesaan dalam wilayah Bengkulu Selatan. Hal ini lantaran masyarakat pedesaan masih banyak yang belum menyadari akan pentingnya membayar pajak ranmor. Oleh karena itu, kemarin pihaknya menggelar sosialisasi kepada para kepala desa (kades) dan Camat se Bengkulu Selatan.“ Kepada para kades kami minta mendata ranmor yang ada di desanya, sekaligus mengimbau masyarakatnya membayar pajak,” imbuhnya.

Asisten 2 Pemda Bengkulu Selatan, Novman Ahmad Ali SE mengaku miris dengan masih banyaknya ranmor di Bengkulu Selatan yang belum membayar pajak. Pasalnya, di Provinsi Bengkulu ini, dari 993.817 unit ranmor, hanya 404.486 unit saja yang taat membaya pajak. Dengan begitu hanya 40,7 persen ranmor di Provinsi Bengkulu yang membayar pajak.

“ Kalau melihat data dari BPKAD Provinsi, sangat miris, ada 59,3 persen kendaraan yang tidak membayar pajak, termasuk di Bengkulu Selatan,” katanya saat membuka acara sosialisasi paja ranmor di gedung reptaloka sekretariat pemda Bengkulu Selatan kemarin.

Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi tersebut, dirinya mengimbau para kades dan Camat dapat mendata semua ranmor di desanya, sehingga dapat mencatat berapa ranmor yang tidak membayar pajak. Sehingga diharapkan para pemilik ranmor dapat segera melunasi tunggakan pajaknya. Sebab, sambung Novman Ali anggaran pembangunan Bengkulu Selatan ini paling besar bersumber dari pajak.

“ Sumber pendapatan kita ini terbesar dari pajak, jadi saya harap para kades dan Camat bisa bersosialisasi di wilayahnya masing-masing agar pemilik ranmor bisa memiliki kesadaran membayar pajak,” harap Novman Ali. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: