Enggan Menabung Picu Kemiskinan

Enggan Menabung Picu Kemiskinan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Angka kemiskinan masih cukup tinggi di Provinsi Bengkulu. Salah satu faktor penyebabnya adalah menurunnya kebiasaan masyarakat untuk menabung. Hal ini didapatkan dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 7 bulan yang dilakuka oleh mahasiswa Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Provinsi Bengkulu.

Dalam penelitian mahasiswa itu, rumah tangga miskin hanya bisa menabung Rp 60 ribu perbulan tanpa tujuan tertentu. Kemudian untuk pendidikan hanya 23,17 persen dengan besaran Rp 83 ribu perbulannya. Pada hari-hari penting, masyarakat hanya bisa menabung Rp 36 ribu perbulan dan hari lainnya sebesar Rp 42 ribu perbulan.

\"Ini rata-rata menabung rumah tangga miskin menurut tujuan menabung,\" ujar Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI, Margo Yuwono dalam seminar dengan tema penelitian kajian kemiskinan dari perspektif pengeluaran dan prilaku menabung serta determinannya di Gedung Serbaguna Pemporov Bengkulu, kemarin (2/10).

Menurutnya, penduduk miskin itu tersebar di semua wilayah di Bengkulu. Sementara itu, dipilihnya Provinsi Bengkulu untuk dijadikan tempat penelitian lantaran tingginya angka kemiskinan yang tidak sejalan dengan indikator makro lainnya yang menunjukan angka yang positif.

“Hasil dapat dimanfaatkan pemda untuk mengkaji lebih mendalam dan upaya apa untuk menanggulanginya,\" tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti SE MT mengatakan, secara umum memang tingkat konsumtif masyarakat tinggi. Hal itu tidak berimbang dengan rendahnya kesadaran menabang. \"Data itu sebenarnya belum kita buka secara keseluruhan. Tapi yang jelas, konsumtif masyarakat kita tinggi,\" ujar Nopian.

Menurutnya, menabung bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemiskinan, karena dari menabung juga bisa menjadi salah satu investasi untuk menamkan modal. \"Menabung itu bagus, sebagai investasi,\" tuturnya.Sekda juga berterimakasih atas hasil penilitan itu. Hasil penelitaan itu nantinya bisa dijadikan salah satu rujukan untuk menyusun program pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu. \"Kita berharap dua atau tiga Tahun ke depan Provinsi Bengkulu tidak lagi berada di bawah rata-rata angka kemiskinan secara nasional,” tandasnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: