Permintaan KPR Subsidi Tinggi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi di Bengkulu cukup tinggi. Mayoritas yang memesan KPR banyak dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pekerja informal. Bahkan, kurang lebih 4 ribu unit rumah telah terjual dan hingga akhir tahun ini akan mencapai 5 ribu unit yang akan terjual.
Ketua REI Bengkulu, Taman SE mengaku, pembangun perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terutama melalui KPR subsidi terus menjadi perhatian pihaknya. Ia berharap KPR subsidi membantu menyelesaikan problem penyediaan rumah untuk rakyat.\"Kami siap mendukung pembangunan rumah MBR di Provinsi Bengkulu,\" ujar Taman, kemarin.
Pembangunan perumahan MBR terus dilakukannya mengingat permintaan KPR subsidi di Bengkulu tercatat positif. Bahkan salah satu Bank penyalur KPR bersubsidi di Bengkulu mengaku permintaan KPR subsidi di Bengkulu mengalami pertumbuhan yang signifikan.
\"Dilihat dari permintaan perumahan, khususnya KPR subsidi sangat luar biasa, ini menjadi hal yang utama bagi pihaknya untuk membantu menyediakan perumahan untuk rakyat,\" tegas Taman.
Meskipun Bengkulu merupakan daerah terpencil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Sumatera, kebutuhan akan rumah di Bengkulu cukup baik.
\"Kita melihat bahwa potensi ekonomi di Bengkulu sangat baik, masih banyak orang yang membutuhkan rumah,\" terang Taman.
Ia menjelaskan, permintaan KPR subsidi mayoritas datang dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pekerja informal. Bahkan pihaknya juga telah menyediakan rumah bagi aparat kepolisian.
\"Kami juga sudah kerja sama dengan polri untuk penyediaan rumah bagi aparat kepolisian di daerah Bengkulu, dan semoga semakin banyak masyarakat di Bengkulu yang memiliki rumah,\" tutur Taman.
Selain itu, kebanyakan masyarakat di Bengkulu memilih tenor kredit kepemilikan rumah yang paling diminati adalah 15 tahun. Terlebih, besaran uang muka (down payment/DP) masih menjadi kendala utama konsumen dalam membeli rumah. \"Pembeli properti paling tertarik dengan tenor KPR 15 tahun,\" tutur Taman.
Dalam skema KPR, biasanya ada lima tenor yang ditawarkan, yakni 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, dan 25 tahun. Dari kelima tenor tersebut, tenor 15 tahun paling diminati. Saat ini, besaran uang muka rumah relatif besar untuk masyarakat Indonesia.
\"Apalagi, pada umumnya tidak punya budaya menabung dan sering kali ketika lagi menabung, harganya sudah naik lagi,\" ujar Taman.
Ia menilai, hampir setengah pembeli rumah pertama butuh waktu 1-3 tahun untuk menabung uang muka pembelian rumah. Sementara lainnya perlu waktu 3-5 tahun dan hanya sedikit pembeli yang mampu menabung untuk uang muka kurang dari 1 tahun. \"Jadi menabunglah dari kini agar bisa membeli rumah,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: