Dorong Ekspor Pertanian dan Perikanan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu disarankan untuk mendorong sektor pertanian dan perikanan yang berorientasi ekspor. Hal ini diharapkan dapat ikut membantu kinerja ekonomi nasional secara keseluruhan.
Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Bengkulu, Indriya Karyadi mengatakan, komoditas-komoditas tersebut terbukti mampu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya daerah.
Ia menjelaskan, output sektor-sektor tersebut berorientasi ekspor, sehingga memiliki keuntungan bagi daerah. \"Ekspor mampu memberikan dampak yang baik bagi perekonomian Bengkulu,\" ujar Indriya, kemarin (17/9).
Untuk mendorong ekspor di sektor tersebut, ia menyarankan agar pemerintah memberikan insentif, baik berupa pengembangan pasar, dan lain sebagainya. Hal ini mengingat nilai ekspor hasil pertanian dan perikanan kontribusinya di Bengkulu hanya sebesar 0,11 persen.
Selebihnya masih didominasi cangkang sawit, batu bara dan karet. \"Kalau pertanian dan perikanan dimaksimalkan ekspornya, maka akan mampu menumbuhkan ekonomi Bengkulu juga,\" terang Indriya. Ia berujar, selama ini komoditas pertanian dan perikanan Bengkulu telah diekspor ke luar negeri. Hanya saja, komoditas tersebut lebih banyak diekspor melalui provinsi lain sehingga penerimaan Bengkulu dari hasil ekspor banyak lari ke provinsi lain.
\"Hasil pertanian dan perikanan di Bengkulu banyak yang diekspor melalui Jakarta, Palembang dan Pekan Baru,\" terang Indriya.
Padahal menurutnya, jika ekspor mampu dilakukan langsung melalui Bengkulu, maka secara langsung telah menggerakan ekonomi daerah. Belum lagi kontribusinya bagi masyarakat sekitar juga cukup besar. \"Jadi peran ekspor bagi Bengkulu sangat baik,\" tegas Indriya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Diah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, total ekspor Provinsi Bengkulu Juli 2018 mencapai US$ 18,18 juta. Nilai ekspor ini mengalami penurunan sebesar 42,79% jika dibandingkan dengan Juni 2018 yang sebesar US$ 31,79 juta dan mengalami penurunan sebesar 19,45% apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2017 yang tercatat sebesar US$ 22,58 juta.
Komoditas yang diekspor Provinsi Bengkulu melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berupa batubara, cangkang sawit, dan lainnya. \"Jika komoditas pertanian dan perikanan juga diekspor maka saya rasa pertumbuhan ekspor Bengkulu juga akan semakin baik nantinya,\" ujar Diah.
Baiknya ekspor Bengkulu juga diprediksi mampu meningkatkan neraca perdagangan Bengkulu. Seperti diketahui, neraca perdagangan Provinsi Bengkulu hingga Juli 2018 mengalami surplus sebesar US$ 17,11 juta. Sementara neraca perdagangan bulan Januari – Juli 2018 mengalami surplus sebesar US$ 128,98 juta. \"Saya yakin kalau ada komoditas tambahan diekspor Bengkulu maka neraca perdagangan akan selalu surplus,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: