\"Kalau terus dibiarkan, maka persawahan masyarakat kami akan menjadi aliran air sungai Kotok yang baru,\" jelasnya, kemarin (12/3).
Untuk itu dirinya berharap adanya pembangunan pelapis sungai, terutama di sepanjang sawah yang saat ini hampir tertimbun tanah. Akibatnya para petani tidak bisa lagi melakukan penanaman padi.
\"Kami sangat berharap kepada anggota dewan yang merupakan wakil rakyat bisa membantu,\" harapnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Lebong, Teguh Raharjo Eko Purwoto SE mengatakan, bahwa untuk pembangunan pelapis sungai atau beronjong diperkirakan tidak akan bertahan lama.
\"Semua sudah kami catat dan menidaklanjutinya kami akan memanggil instansi terkait mengenai permintaan masyarakat ini,\" ujarnya.
Mengenai masalah ini, pihaknya sudah sering melakukan sidak ke lapangan dan dilihat kejadian tersebut akibat pendangkalan sungai air Kotok. Hal itupun telah diminta kepada instansi terkait untuk melakukan pengerukan permukaan sungai.
\"Jadi penyebab utamanya karena pendangkalan itu berdasarkan pantauan yang telah kami lakukan,\" tuturnya.Untuk diketahui, salah satu program unggulan yang masuk dalam RPJMD Kabupaten Lebong 2016-2021 adalah Lebong bebas banjir.
Akan tetapi sepertinya penanganan permasalahan banjir dirasa belum maksimal teralisasi. Berdasarkan pantaun dilapangan ada 3 Desa yaitu desa Nangai Tayau dan desa Kampung Muara Aman Kecamatan Lebong Utara dan desa Suka Marga Kecamatan Amen yang saat ini masih sering dilanda banjir pada musim penghujan. (614)