BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kasus penipuan CPNS kembali terjadi dan diterima Polda Bengkulu, kali ini menimpa korban bernama Nur Oktaviani (30) warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang telah ditipu oleh terlapor berinisial ES (40) yang menjanjikan dapat meluluskan korban menjadi PNS di Kabupaten Seluma, namun setelah uang diterima terlapor sebesar Rp 222 Juta korban tidak lulus CPNS, namun uang milik korban tidak kunjung dikembalikan terlapor, akhirnya, kemarin (27/2), Nur melaporkan ES ke Mapolda Bengkulu, dengan bukti lapor LP-B/233/II/2018/SPKT.
Berdasarkan data terhimpun BE, kejadian tersebut berawal atau bermulah ketika ES menjanjikan kepada korban (Nur, red) bahwa ES bisa meluluskan korban menjadi PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Seluma. Hal itu terjadi pada tahun 2014 silam, namun hingga saat ini janji tersebut tak kunjung ditepati oleh terlapor ES. \"Memang sudah lama, tapi tidak ada itikad baik dari ES untuk mengembalikan uang tersebut,\" terang Nur kemarin (27/2).
Atas kejadian tersebut, dia pernah mendatangi ES untuk menagih uang tersebut. Namun ketika didatangi, ES seolah lepas tangan dan ingin lari dari tanggung jawab. \"Sudah sering kami datangi kerumahnya namun tidak perna ada titik temunya. Bahkan saat ini dia (ES,red) selalu menghindar,\" imbuhnya kepada BE.
Sementara itu, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Coki Manurung SH MHum melalui Kabid Humas AKBP Sudarno SSos MH membenarkan, jika pihaknya menerima laporan penipuan CPNS dari korban dan sekarang ini masih didalami dan dilakukan penyelidikan oleh Dit Reskrimum Polda Bengkulu.
\"Setiap laporan yang masuk pasti kita tindaklanjuti secara profesional, secepatnya para saksi dan korban akan kita lakukan pemeriksaan,\" tutupnya.
Selain itu, Sudarno kembali menghimbau dan mengingatkan warga Bengkulu untuk tidak mudah percaya dengan calo-calo CPNS karena selama ini sudah banyak laporan dan calo yang diamankan atau ditangkap.
\"Jangan mudah terpancing mengenai hal tersebut karena sekarang ini penerimaan CPNS sudah melalui sistem CAT dan sudah murni tanpa uang,\" tutupnya. (529)