CURUP, Bengkulu Ekspress - Pada tahun 2018 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong merehab 4 sekolah di Kabupaten Rejang Lebong. Empat sekolah yang akan direhab menggunakan Dana Alokasi Khusus tersebut adalah 4 SD yang ada di Rejang Lebong.
\"Tahun ini ada 4 SD di Rejang Lebong ini yang akan kita rehab menggunakan DAK,\" terang Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Deri Efendi, SPd MM.
Empat sekolah yang akan mendapat rehab ringan tersebut adalah SDN 30 Rejang Lebong yang ada di Kelurahan Cawang Baru Kecamatan Selupu Rejang, kemudian SDN 167 Rejang Lebong yang ada di Desa Tanjung Sanai II Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Kemudian SDN 93 Rejang lebong yang ada di Desa Tebat Tenong Luar Kecamatan Bermani Ulu dan SDN 58 Rejang Lebong yang ada di Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang. \"Rehab yang dilakukan melalui Dana DAK ini adalah rehab ringan,\" tambah Deri.
Sementara itu, untuk besaran nilai yang diterima masing-masing sekolah, menurut Deri belum bisa ditentukan karena saat ini masih dalam tahap penghitungan kebutuhan disetiap sekolahnya.
Lebih lanjut Deri menjelaskan, dana untuk rehab empat sekolah tersebut saat ini masih digabung dengan dana untuk pembelian buku refrensi, dimana jumlah dana dari DAK yang diterima Dikbud Rejang Lebong untuk tingkat SD tahun 2018 ini sebesar Rp 1,1 miliar.
\"Untuk total DAK yang kita terima untuk SD yaitu sebesar Rp 1,1 miliar baik untuk rehab 4 sekolah tadi maupun untuk pembelian buku refrensi untuk 4 SD lainnya,\" papar Deri.
Empat SD yang akan mendapat dana DAK untuk pembelian buku tersebut andalah SDN 11 Rejang Lebong, SDN 112 Rejang Lebong, SDN 03 Rejang Lebong dan SDN 88 Rejang Lebong.
Dalam kesempatan tersebut, Deri juga mengungkapkan, pada tahun 2018 ini bantuan DAK yang diterima Dikbud Rejang Lebong khususnya dalam bidang SD mengalami pengurangan yang signifikan. Dimana pada tahun 2017 lalu DAK yang diterima bidang SD mencapai Rp 5 miliar yang mereka gunakan utuk merehab 5 SD dan pengadaan buku di 33 SD di Rejang Lebong.
\"Adanya penurunan DAK yang kita terima karena tahun ini DAK sudah menggunakan e-planing, hal tersebut tidak diimbangi dengan SDM kita, sehingga banyak ruang yang belum terisi sehingga DAK yang kita terima masih kecil,\" demikian Deri.(251)