KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress- Pjs Dirut PDAM Tirta Alami mendesak PT Tropisindo Sumber Energi (TSE) dapat bertanggung jawab atas kerugian PDAM karena kerusakan pipa di Desa Sukasari Kecamatan Kabawetan. Sebab, adanya kerusakan pipa sejak pertama dan kedua menimbulkan kerugian besar bagi manajemen PDAM. Sebab tunggakan atau biaya bulanan pelanggan PDAM di 12 Desa Kecamatan Tebat Karai dan Bermani Ilir tidak dapat ditagih.
\"Kita berharap PT TSE mau bertanggung jawab, karena adanya kerugian PDAM dalam peristiwa ini,\" ungkap Karmolis. Ia juga menyatakan akan segera menghitung kerugian yang dialami perusahan plat merah tersebut. Dan akan menuntut ganti rugi ke perusahaan yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) tersebut. \"Kita akan mulai menghitung kerugian PDAM dalam perkara ini, sebab dikerusakan petama sudah sangat besar kerugian kita. Sebab tidak bisa menagih rekening bulanan. Padahal PDAM sangat bergantung dengan bayaran pelanggan karena memang tidak ada sumber pemasukan lain,\" sebutnya. Menurutnya, yang paling berdampak atas kerusakan pipa bukan hanya pelanggan, namun juga karyawan/karyawati PDAM Tirta Alami. Sebab perusahan pendistribusian air bersih ke rumah masyarakat itu mengalami kesulitan keuangan.
\"Keuangan perusahaan selama ini bergantung dari bulanan pelanggan, dengan adanya dua kali kerusakan, kita tidak bisa menagih tunggukan pelanggan,\" ucapnya. Kerusakan pipa PDAM Tirta Alami terjadi kembali di Desa Sukasari Kecamatan Kabawetan. Padahal belum sampai 1 minggu diperbaiki oleh PT TSE. Kerusakan kedua terjadi tak jauh dari titik kerusakan pertama, lagi-lagi kerusakan terjadi akibat kecelakaan kerja karyawan PT TSE saat menggali tanah. Pipa utama PDAM dihantam batu yang langsor diduga akibat galian, hingga menyebabkan pipa patah. Untuk kerusakan pertama akibat dihantam alat berat perkerja PLTMH, PDAM mengklaim mengalami kerugian hampir setengah milliar. Jumlahnya akan bertambah karena adanya kerusakan kedua. (320)