\"Kami terpaksa berhutang untuk menutupi biaya operasional sekolah, jika tidak, bagaimana sekolah ini bisa berjalan,\" ujar Tarman.
Hal sama juga disampaikan Kepala SMAN 7 Bengkulu Selatan, Lasman MPd. Ia mengatakan, sekolahnya juga belum menerima dana BOS. Padahal sekolahnya melakukan UN Berbasis Komputer (UNBK).
“Semua biaya pelaksanaan UNBK ini terpaksa kami tanggulangi dengan meminjam dana ke pihak lain,” ujarnya.
Tidak hanya itu, honorer para tenaga honor di sekolah pun harus mereka tanggulangi. Sebab jika tidak dibayar, ia khawatir, para tenaga honorer tersebut tidak maksimal dalam membimbing anak didiknya.
Terkait masalah ini, Lasman berharap Pemda dapat segera menyalurkan dana BOS dan BOSDA tersebut. “Kami sangat berharap dana BOS dan BOSDA segera disalurkan, sebab dana itulah sumber pembiayaan di sekolah,” harap Lasman.
Wakil Ketua 2 DPRD Bengkulu Selatan, Drs Yunadi menyesalkan belum disalurkannya dana BOS dan BOSDA hingga 4 bulan ini ke sekolah-sekolah. Ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan dapat segera memperjuangkannya agar dalam waktu dekat segera cair. Ia khawatir tertundanya penyaluran dana BOS dan BOSDA ini bisa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
“Saya berharap keluhan dari sekolah ini segera ditindaklanjuti oleh dinas Dikbud, agar dana BOS dan BOSDA segera cair, sehinga proses belajar mengajar di sekolah selalu normal,” harap politisi Gerindra Bengkulu Selatan ini. (369)