Benar saja, setelah hotel Splash dibangun, sekarang kawasan tersebut bisa menjadi lokasi wisata malam dan menjadi tempat wisata kuliner favorit masyarakat Bengkulu. Pada malam hari banyak orang berjualan kuliner di sana dan menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.
\"Sekarang kawasan itu jadi ramai dan menjadi tempat nongkrong,\" ujarnya.
Dikatakannya hal ini sejalan dengan tujuannya dulu mendirikan hotel Splash. Splash yang berarti cipratan air segar yang membuat lingkungan menjadi hidup.
\"Harapan saya Hotel Splash dapat memancarkan rezeki ke warga yang tinggal di sekitar sana,\" jelasnya.
Setelah sukses membangun hotel Splash, Yuan kemudian mengakuisi Hotel Madelin. Yuan pun melakukan perubahan besar pada Madeline Hotel yang terletak di kawasan Lingkar Barat, Kota Bengkulu itu. Ssemua bagian Hotel Madelin diperbaiki dan direnovasi sedemikian rupa sehingga lebih modern dan lebih nyaman bagi tamunya. Tak hanya itu, Yuan pun mengubah standar manajemen perhotelan itu.
\"Saya juga mengakuisisi hotel Madelin dan mengubah banyak hal,\" lanjutnya.
Sukses dalam bisnisnya, membuat Yuan kerap ditawari menjadi sponsorship oleh penyelengara pertandingan olahraga. Yuan yang memang cinta dengan olahraga tak pernah ketinggalan bersedia dan selalu menjadi sponsor beberapa kegiatan olahraga di Bengkulu.
Ia kemudian bergabung di Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABSI) dan menjadi bendahara di Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bengkulu pada 2014. Hingga akhirnya dipercaya menjadi ketua Komite Olaharaga Nasional Indonsia (KONI) Provinsi Bengkulu.
Terkait dengan bagaimana ia bisa terjun dan memimpin organisasi olahraga itu, Yuan menerangkan, Pada tahun 2015 Pemerintah Provinsi mengadakan pemilihan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sebanyak 22 Pengurus Provinsi memberikan dukungan dan meminta untuk menjadi ketua KONI Provinsi Bengkulu.
\"Waktu itu pengurus KONI meminta saya maju sebagai ketua KONI,\" ujarnya.
Akan tetapi diperjalanan proses pemilihan tidak berjalan demokratis, maka ia memutuskan mundur pada saat proses sebelum dilakukannya voting hingga terpilihlah Yuan Rasugi Sang sebagai Ketua KONI pada saat itu.
\"Hanya menjadi anggota dan pendukung saja sudah membuat kita bisa mendukung bidang olahraga tidak harus menjadi ketua,\" ujarnya.
Selang berapa lama ada pengunduran diri pengurus yang lama disusul dengan mosi tidak percaya. Sampai akhirnya direkomendasikan musyawarah olahraga luar biasa pada rapat anggota.
\"Saat itu dari 46 KONI cabang olahraga (cabor) provinsi dan 37 pengurus KONI Kota mengusulkan saya menjadi ketua koni Provinsi Bengkulu hingga terpilih secara aklamasi,\" jelasnya.
Tugas Berat dihadapinya setelah seminggu terpilih menjadi ketua KONI Provinsi Bengkulu. Pada saat itu hanya ketua yang diganti sedangkan para pengurus lama belum ada yang diganti dan segera dihadapkan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
\"Belum ada program, mau tidak mau harus mengikuti program ketua KONI yang lama, segala upaya dilakukan menjadikan provinsi Bengkulu harus mengikuti PON. Memang sukses, namun belum meraih hasil maksimal. Karena dana waktu itu baru cair 2 minggu sebelum PON diselenggarakan,\" paparnya.