Yuan De Gama, Pebisnis Handal Jabat Ketua KONI

Rabu 15-02-2017,09:50 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

 Tentunya nama Yuan De Gama sudah tak asing lagi bagi masyarakat Bengkulu. Dia sosok pebisnis handal dibalik suksesnya Biru Komputer dan Hotel Splash. Meski sibuk menjalankan bisnisnya, namun pria kelahiran Sibolga Sumatera Utara pada 10 November 1979 ini masih menyempatkan diri dan bersedia memajukan olahraga di Provinsi Bengkulu. Dengan menjadi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu. Mau Kenal Lebih Dekat Dengan Sosok Yuan De Gama, Berikut Laporannya.

Rewa Yoke D - Kota Bengkulu

Ucok begitu Yuan De Gama biasa disapa. Dia datang ke Bengkulu pada 1998. Dengan menimba ilmu menjadi mahsiswa Universitas Bengkulu, pada Fakultas Ekonomi Akuntansi. Diakhir masa kuliahnya ia memutuskan bergabung pada perusahaan kontraktor di Bengkulu dan dipercaya sebagai operator komputer dan input data. Pekerjaan secara part time ini menjadi langkah pertamanya dalam menekuni dunia kerja.

\"Setamatnya kuliah, saya merantau dan bekerja di Jakarta,\" ujar suami dari Putri Pratiwi ini mengawali pembicarannya kepada BE kemarin (14/2).

Ucok tamat kuliah dan merantau ke Jakarta pada 2002. Di negeri sekejam-kejamnya ibu tiri tak sekejam ibukota ini, dia bekerja di perusahaan importir alat tulis bernama Stationary. Di perusahaan tersebut ia bertugas sebagai area sales manager membawahi beberapa wilayah, seperti Lampung, Bengkulu, Palembang dan Jambi.

Meski memiliki posisi yang mapan di perusahaan ini, namun ayah 3 anak ini merasa pekerjaan ini bukanlah passionnya. Ada hal yang membuat Yuan jenuh, yakni dia harus seringkali bepergian.

\"Terkadang 3 hari Lampung, 3 hari di Palembang dan begitu seterusnya hingga membuat saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut,\" ungkapnya.

Selepas dari perusahaan itu, Yuan lalu memutuskan pulang ke Kota Bengkulu. Di Bumi Rafflesia ini dia lalu memberanikan diri membuka usaha. Bermodalkan uang tabungan dari hasil bekerja di perusahaan importir alat tulis tersebut. Dia membeli aset toko komputer bernama Sakinah Komputer yang diganti namanya menjadi Biru Komputer.

\"Dulu lokasi toko komputernya di dekat Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), hanya membuka jasa pengetikan dan jasa kursus komputer. Karena permintaan komputer di Kota Bengkulu meningkat akhirnya melakukan bisnis jual beli komputer,\" paparnya.

Dikatakannya, dulunya Biru Komputer distributor penjualan peralatan komputer dan komputer pertama dan terbesar di Bengkulu. Biru Komputer sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan seperti Toshiba, Acer, Axio, Zirex, Axus, Canon, sejak 2003.

\"Biru komputer menjadi distributor untuk komputer dan peralatan komputer sejak 2003 lalu,\" ungkapnya.

Sukses di bisnis komputer tak membuat Yuan terlena dan puas begitu saja. Justru naluri bisnisnya semakin terasah. Seraya tetap mengelola Biru Komputer yang sudah ternama, Yuan pun mengembangkan sayap bisnisnya dengan merambah ke bisnis developer dan properti. Pada 2009 dia membangun beberapa rumah dan rumah toko. Bangunannya dibuat dengan konsep one get cluster, yakni konsep rumah 1 pintu di depan. Karena waktu itu banyak developer hanya menawarkan rumah sederhana.

\"Begitu kita tawarkan ke masyarakat, animo tinggi dan banyak diminati,\" jelasnya.

Karena merasa binsis properti cukup menguntungkan dan prospeknya sangat bagus, Yuan pun melenggangkan bisnisnya ke perhotelan. Dia berani menyaingi berbagai hotel berbintang dan ternama yang sudah lama ada di daerah ini. Yuan mendirikan hotel di pusat kota yang strategis di kawasan Jalan Jenderal Sudirman No 19 Kota Bengkulu. Hotel yang terletak di dekat Masjid bersejarah peninggalan Prolmator Ir Sukarno dan Sekolah Favorit di Bengkulu, SMPN 1 Kota Bengkulu itu dia namai Splash Hotel. Hotel ini mengusung konsep modern, dengan bentuk bangunan yang kekinian.

Ia mengatakan, tujuan dibangunnya Hotel Splash, agar wilayah itu menjadi ramai. Karena di sekitar jalan pintu batu dulunya tidak begitu ramai, bahkan terlihat seperti jalan mati.

\"Kita bangun hotel di daerah itu agar lebih ramai kalau malam hari,\" ungkapnya.

Benar saja, setelah hotel Splash dibangun, sekarang kawasan tersebut bisa menjadi lokasi wisata malam dan menjadi tempat wisata kuliner favorit masyarakat Bengkulu. Pada malam hari banyak orang berjualan kuliner di sana dan menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.

\"Sekarang kawasan itu jadi ramai dan menjadi tempat nongkrong,\" ujarnya.

Dikatakannya hal ini sejalan dengan tujuannya dulu mendirikan hotel Splash. Splash yang berarti cipratan air segar yang membuat lingkungan menjadi hidup.

\"Harapan saya Hotel Splash dapat memancarkan rezeki ke warga yang tinggal di sekitar sana,\" jelasnya.

Setelah sukses membangun hotel Splash, Yuan kemudian mengakuisi Hotel Madelin. Yuan pun melakukan perubahan besar pada Madeline Hotel yang terletak di kawasan Lingkar Barat, Kota Bengkulu itu. Ssemua bagian Hotel Madelin diperbaiki dan direnovasi sedemikian rupa sehingga lebih modern dan lebih nyaman bagi tamunya. Tak hanya itu, Yuan pun mengubah standar manajemen perhotelan itu.

\"Saya juga mengakuisisi hotel Madelin dan mengubah banyak hal,\" lanjutnya.

Sukses dalam bisnisnya, membuat Yuan kerap ditawari menjadi sponsorship oleh penyelengara pertandingan olahraga. Yuan yang memang cinta dengan olahraga tak pernah ketinggalan bersedia dan selalu menjadi sponsor beberapa kegiatan olahraga di Bengkulu.

Ia kemudian bergabung di Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABSI) dan menjadi bendahara di Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Bengkulu pada 2014. Hingga akhirnya dipercaya menjadi ketua Komite Olaharaga Nasional Indonsia (KONI) Provinsi Bengkulu.

Terkait dengan bagaimana ia bisa terjun dan memimpin organisasi olahraga itu, Yuan menerangkan, Pada tahun 2015 Pemerintah Provinsi mengadakan pemilihan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sebanyak 22 Pengurus Provinsi memberikan dukungan dan meminta untuk menjadi ketua KONI Provinsi Bengkulu.

\"Waktu itu pengurus KONI meminta saya maju sebagai ketua KONI,\" ujarnya.

Akan tetapi diperjalanan proses pemilihan tidak berjalan demokratis, maka ia memutuskan mundur pada saat proses sebelum dilakukannya voting hingga terpilihlah Yuan Rasugi Sang sebagai Ketua KONI pada saat itu.

\"Hanya menjadi anggota dan pendukung saja sudah membuat kita bisa mendukung bidang olahraga tidak harus menjadi ketua,\" ujarnya.

Selang berapa lama ada pengunduran diri pengurus yang lama disusul dengan mosi tidak percaya. Sampai akhirnya direkomendasikan musyawarah olahraga luar biasa pada rapat anggota.

\"Saat itu dari 46 KONI cabang olahraga (cabor) provinsi dan 37 pengurus KONI Kota mengusulkan saya menjadi ketua koni Provinsi Bengkulu hingga terpilih secara aklamasi,\" jelasnya.

Tugas Berat dihadapinya setelah seminggu terpilih menjadi ketua KONI Provinsi Bengkulu. Pada saat itu hanya ketua yang diganti sedangkan para pengurus lama belum ada yang diganti dan segera dihadapkan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).

\"Belum ada program, mau tidak mau harus mengikuti program ketua KONI yang lama, segala upaya dilakukan menjadikan provinsi Bengkulu harus mengikuti PON. Memang sukses, namun belum meraih hasil maksimal. Karena dana waktu itu baru cair 2 minggu sebelum PON diselenggarakan,\" paparnya.

Diakuinya menjadi ketua KONI Provinsi Bnegkulu tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dibenahi baik dari sisi para atlet hingga sisi fasilitas olehraga yang ada. Dibawah kepemimpinannya ia berharap para atlet di Bengkulu bisa lebih meraih prestasi maksimal dan mengharumkan nama Bengkulu.

\"Saya hanya berharap dan terus berusaha maksimal agar dibawah kepemimpinana saya Bengkulu terus meningkatkan dan mengukir prestasi membawa nama baik Bengkulu,\" tutupnya. (cw2)

Tags :
Kategori :

Terkait