Guru SMP Dihantam Kayu Jadi Sasaran Perampokan

Kamis 26-01-2017,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Nasib nahas dialami oleh Charles Simbolon (50) dan Sri Puryanti (43). Keduanya merupakan guru SMPN 18 Rejang Lebong, yang nyaris menjadi sasaran perampokan pada Senin (23/1) kemarin. Akibat kejadian tersebut, Sri mengalami luka lebam di bagian muka dan bahu bagian sebelah kanan lantaran dihantam pelaku menggunakan sebatang kayu yang diduga kayu batang kopi. Akibat kejadian tersebut, Sri mengaku trauma, dan enggan kembali mengajar di SMP yang berada di Desa Pengambang Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong.

Menurut Keterangan Simbolon saat Wakil Bupati Rejang Lebong H Iqbal Bastari SPd MM mengunjungi Sri di kediamannya yang ada di Desa Bukit Barisan Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Rabu (25/1) kemarin, kejadian nahas yang dialami keduanya bermua saat keduanya usai melaksanakan tugas mengajar di SMPN 18 Rejang Lebong Senin lalu, dan hendak pulang ke Kota Curup dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi BD 5877 KS.

Saat tiba di sawangan perbatasan Desa Lawang Agung Kecamatan SBU dan Desa Apur Kecamatan Binduriang, kedua korban bertemu dengan dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis bebek dari arah berlawan. Saat berpapasan, pelaku yang duduk di belakang langsung melayangkan sepatang kayu kepada korban Simbolon, namun korban Simbolon yang mengetahui gelagat kedua pelaku langsung menghindar, nahasnya saat Simbolon yang mengemudikan sepeda motor menghindar, hantaman kayu tersebut justru mengenai muka dan bahu bagian kanan Sri.

\"Dari jauh saya sudah melihat salah satu pelaku sudah mengeluarkan kayu, sehingga saya fokus, saat salah seorang pelaku menghantamkan kayu ke saya, saya menghindar sehingga terkena ibu Sri ini,\" terang Simbolon.

Meskipun rekannya dihantam kayu, namun Simbolon masih bersyukur karena mereka tidak terjatuh dari sepeda motor yang mereka kendarai, sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan. Namun menurut Simbolon, bila keduanya jatuh, maka dapat dipastikan kendaraan yang mereka bawa akan diambil oleh kedua pelaku.

Pasca kejadian, Simbolon mengaku langsung memacu kendaraannya dan membawa Sri ke petugas medis terdekat. Hingga kemarin Sri masih beristirahat di rumahnya yang ada di Desa Bukit Barisan.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan Sri ia sudah bertugas di SMPN 18 Rejang Lebong yang sebelumnya SMPN 1 SBU selama 10 tahun terakhir. Sedangkan Simbolon sudah bekerja selama 20 tahun di SMPN 18 Rejang Lebong selama 20 tahun. Namun keduanya tidak pernah mengalami kejadian nahas seperti yang terjadi pada Senin kemarin.

\"Awalnya kita memang berniat ikhlas mengabdi di sana, namun dengan kejadian seperti ini, saya tidak mau lagi kembali ke sana khawatir kejadian serupa kembali terjadi,\" ungkap Sri di hadapan Wakil Bupati Rejang Lebong.

Sementara itu, atas kejadian tersebut Wakil Bupati Rejang Lebong meminta agar petugas Pamswakarsa untuk mencari kedua pelaku. Namun menurut Wabup, bila kedua pelaku ditemukan tidak diserahkan ke polisi, melainkan dibina terlebih dahulu. Namun bila keduanya mengulangi lagi perbuatannya, maka tindakan tegas harus dilakukan.

\"Jika pelakunya ditangkap, nantinya kita akan menyelesaikan dengan mengedepankan pendekatan persuasif, namun bila nanti kembali mengulangi perbuatannya, maka tindakan tegas akan kita lakukan,\" terang Wabup.

Atas kejadian yang menimpa kedua korban, Wabup mengajak agar pelaku kejahatan lainnya untuk menghentikan segala bentuk perbuatan yang melawan norma-norma yang mereka lakukan. Hal tersebut tak lain untuk menciptakan Kabupaten Rejang Lebong yang aman dan sejahtera.

Selain itu, Wabup juga meminta pihak terkait untuk dapat menjaga keamanan di wilayah tersebut, sehingga para guru yang akan mengajar dapat merasa aman dan nyaman tanpa harus was-was.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait