Rafflesia Mekar di Hutan Gunung

Senin 31-10-2016,10:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

KEPAHIANG, BE - Bunga Rafflesia Arnoldi kembali mekar di kawasan Hutan Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang. Bunga langka berkelopak 6 itu, mekar dengan warga merah yang cantik di bawah lebatnya pepohon bambu tepsy di bibir tebing sebelah kiri jalan dari arah Kepahiang menuju Kota Bengkulu.

Momen mekarnya bunga endemik Provinsi Bengkulu tersebut menarik perhatian banyak pengunjung yang kebetulan melintas. Jaraknya sangat dekat dengan jalan, bahkan sudah bisa dilihat oleh pengunjung dari jalan raya.

\"Karena di sini lokasi tikungan terus tidak ada lahan parkir, makanya kita buka poskonya di bawah Bang. Kalau di titik mekarnya ini takut ganggu jalan lintas,\" ucap Supri (33), pria yang sudah 6 bulan terakahir menjadi pengelola lokasi mekarnya bunga Rafflesia di wilayah Kepahiang, kemarin (30/10).

Menurut Supri, bunga Rafflesia tersebut belum mekar sempurna. Sehingga masih ada kelopok yang belum terlihat melepaskan diri dari batang bunga. \"Besok (Hari Ini, red) mekar sempurnahnya Bang, ini masih ada satu kelopok yang belum mekar,\" tuturnya.

Disebutkan Supri, dalam satu tahun dikawasan hutan lindung liku sembilan Desa Tebat Monok bunga rafflesia arnoldi akan mekar sebanyak 6 kali. Bahkan lebih, dengan titik penyebaran yang tidak terlalu jauh. \"Biasanya paling lama kurun empat bulan sudah ada yang mekar, tergatung kitanya lagi mau mencarinya atau tidak, sebab titik-titiknya juga tidak berjauhan,\" sebut Supri.

Bahkan di titik mekar saat ini sudah ada tiga bakal bunga yang akan mekar dengan kondisi masih berbentuk bulan dan berwarna hitam. Diperkirakan jarak mekarnya hanya berselang satu bulan dari buang yang sekarang sudah mengembangkan kelopak tersebut. \"Di sini juga ada yang sudah membusuk sebab sudah selesai masa mekar sempurna, kalau sudah mekar sempurna bunganya akan membusuk,\" ujarnya.

Dikatakan Supri, kelompok mereka tidak mematok biaya pengunjung yang ingin melihat secara langsung bunga Rafflesia mekar, mereka hanya membukakan akses bagi pengunjung untuk dapat melihat bunga lebih dekat. \"Kita tidak memungut biaya, suka rela saja. Di sini kita buatkan jalan menuju titik lokasi bunga mekar, kita sarankan juga agar pengunjung tidak menyentuh bunganya sebab bila disentuh bunga ini akan langsung layu dan membusuk,\" tuturnya.(320)

Tags :
Kategori :

Terkait