Mahasiswa KKN Kebangsaan Ajak Siswa dan Warga Desa Lanjut Tanamkan Wawasan Kebangsaan melalui Seminar
KEPRI, bengkuluekspress.com – Tim KKN Kebangsaan 2016 Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau sukses melaksanakan Seminar Wawasan Kebangsaan. Acara ini diselenggarakan di Balai Desa Lanjut yang diikuti siswa SMP 003 Singkep dan warga Desa Lanjut pada Jumat (12/08/2016). Seminar ini merupakan program kerja yang harus dikerjakan oleh Tim KKN Kebangsaan di setiap desa pengabdian masing-masing.
Tim KKN Kebangsaan di Desa Lanjut merupakan gabungan mahasiwa dari IPB, Universitas Riau, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Jambi, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Bengkulu, Universitas Bangka Belitung, UIN Sultan Syarif Kasim, Universitas Negeri Medan dan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Seminar ini ditujukan untuk para pelajar dan adanya permintaan dari Kepala Desa yang mengharapkan agar perangkat desa mengikuti acara ini. Tujuan diadakannya kegiatan seminar oleh mahasiswa KKN Kebangsaan adalah agar para siswa memiliki pemahaman tentang pentingnya wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dikalangan para siswa.
Selain itu wawasan kebangsaan ini juga penting bagi para warga agar memperkenalkan wawasan kebangsaan agar dapat memberi pengetahuan untuk putra putri mereka. Hal ini sesuai dengan tema KKN Kebangsaan 2016 yaitu menjaga kedaulatan NKRI.
“Kegiatan ini dibuat tidak hanya untuk penuntas kewajiban semata, sebagai fasilitator kami berharap pelajar dan masyarakat yang hadir dalam seminar dapat menularkan ilmu yang didapat kepada khalayak ramai” ujar Koordinator Desa KKN Kebangsaan Desa Lanjut, Kresna Susilo Zaelani.
Seminar Wawasan Kebangsaan ini diisi oleh tiga pemateri yaitu Hendra, S.Pd yang berasal dari SDN 008 Singkep Pesisir, Kapten CHB Suriman selaku Komandan Rayon Militer 04 Dabo Kab.Lingga dan Bapak Jowly Yohanes seorang Investment Consultant. Ketiga pemateri ini memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan sesuai dengan latar belakang mereka. Para peserta antusias mengikuti seminar ini ditandai dengan banyaknya anak yang bertanya pada sesi tanya jawab.
“Seminar ini sangat penting dilaksanakan terlebih dengan hadirnya warga dan perangkat desa yang diharapkan mampu mengaplikasikannya di Desa Lanjut” kata Kepala Desa Lanjut, Abu Samah.
Hendra menyampaikan wawasan kebangsaan berdasarkan pengertian pada umunya. Suatu bangsa memeliki unsur-unsur aspirasi yang dapat dilakukan yaitu keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, keinginan untuk merdeka, keinginan untuk mandiri, unggul, individualis. Wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang diri seseorang sebagai warga negara terhadap dirinya dan lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau mengutip kata-kata dari John F Kennedy yaitu “jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu tapi tanyakan pada dirimu apa yang kamu berikan pada negaramu”.
Suriman selaku Komandan Rayon Militer 04 Dabo memberikan materi wawasan kebangsaan dengan menerapkan cara pelajar tentang Ketahanan Nasional yang bisa dilakukan pada usia mereka. Belajar, berbakti kepada orang tua dan guru, menjaga kelestarian alam merupakan wujud ketahanan nasional sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari. Karakter dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Keluarga memiliki tanggung jawab penuh terhadap pembentukan karakter anaknya. Karakter negara dapat dibentuk dengan jiwa nasionalis dan menjaga kerukunan bangsa.
“Hari ini adalah kesempatan langka dapat membuat acara dimana adik-adik SMP, warga dan perangkat desa mendapat informasi yang bisa menambah wawasan kebangsaan untuk menjaga kedaulataan NKRI” ungkap kapten CHB Suriman.
Pemateri ketiga oleh Jowly Yohanes yang memberikan motivasi kepada para siswa dan warga harus memiliki rasa bahagia dalam kesehariannya. Kualitas kebahagiaan seseorang dapat dilihat dari stabilitas rasa bahagia kita. Kebahagiaan dapat membuat kita lebih peduli pada lingkungan sekitar. Bapak Yowly Yohanes juga menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sangat mengkhawatirkan. Banyak anak muda yang tidak mengetahui tentang biota yang ada di desa ini karena telah dieksplorasi secara besar-besaran sehingga beberapa biota telah punah.
“Acara seperti ini jangan hanya dilakukan sekali namun harus ada keberlanjutannya agar perubahannya dapat dilihat secara bertahap” pesan Bapak Jowly Yohanes. (**/Rls)