Ustadz Gadungan ‘Dilepas’

Kamis 21-07-2016,09:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

 KOTA MANNA, BE - WA (25) atau diakrab ustadz Nu, warga Kota Manna, Bengkulu Selatan, terpaksa dilepaskan oleh pihak Polres Bengkulu Selatan. Pasalnya, lelaki yang mengaku ustadz merangkap dukun itu, digerebek karena berada di dalam kamar hotel, bersama seorang anak perawan, yang masih duduk di bangku SMP.

Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Napitupulu Yogi melalui Kasat Reskrim, Iptu Rizqi Akbar ketika dikonfirmasi mengatakan, Wa tidak dilepas, hanya saja ia tidak ditahan di sel. Wa saat ini hanya dikenakan wajib lapor.

Kasat Reskrim mengaku, tidak ditahannya Wa karena tidak ada laporan resmi dari korban atau orang yang merasa dirugikan. Selain itu juga orang tua siswi itu serta siswi itu sepertinya tidak mempermasalahkan penggerebekan itu, sebab tidak melapor. Selain itu, tidak ada yang menjadi saksi apakah mereka melakukan perbuatan mesum dalam kamar hotel.

\"Saat ini Wa tidak kami tahan, namun wajib lapor, pasalnya tidak ada yang melapor resmi karena merasa dirugikan atas ulah Wa dan saksi juga tidak ada,\" terang Rizqi.

Sementara itu, saat ditemui BE di rumah bedengan tempatnya mengontrak, di jalan Sersan M Thaha, Wa terlihat santai sembari menggendong anaknya yang masih balita. Ia membantah berbuat mesum dan tidak senonoh kepada siswi SMP tersebut.

\"Saya rasa itu (penggerebekan red) hanya kesalahpahaman saja, memang saat itu saya dan siswi itu di hotel, namun saya tidak berbuat macam -macam, kami hanya sekedar makan-makan kok,\" ujar pria yang mengaku berasal dari Kalimantan ini. \"Kalau tidak percaya silahkan hubungi Bapak siswi itu,\" ujarnya sambil menyebutkan nomor handpone yang diakuinya sebagai milik ayah siswi tersebut.

Wa mengaku, bersama istri dan anaknya baru tinggal di BS selama 10 bulan. Pada awalnya ia bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam. Namun beberapa bulan terakhir ia berkebun kopi di daerah SP3, Muara Sahung kabupaten Kaur. \"Saya ini juga bukan ustadz apa lagi dukun, saya hanya seorang petani,\" imbuhnya dengan diiringi senyuman.

Namun sayangnya, saat BE mencoba menggali informasi, mengapa ia berada dalam kamar hotel mulai pagi hari hingga sore bersama anak perawan, serta ada pesan lewat SMS di handpone sang siswi SMP dengan nada seakan pasangan kekasih, WA tak mau menjawabnya. Termasuk ketika ditanya mengenai apakah ia bisa mengobati penyakit siswi SMP tersebut dan mau menikahi siswi itu dan kakaknya, hanya dijawab dengan senyuman oleh WA.

\"Saya tidak mau menjawab, biarkan bapak itu yang menjawab sebab dari keluarga bapak itu yang mulai masalahnya,\" kilahnya.

Namun ketika BE mencoba menghubungi nomor handpone yang diberikan WA, orang tua korban tidak mengangkatnya. Sehingga tidak didapat konfirmasi terkait pernyataan Wa alias Ustad Nu ini.

Adapun beberapa tetangga Wa saat ditemui di rumahnya kemarin, mengaku terkejut dengan informasi tersebut. Hanya saja mereka tidak tahu apa yang dilakukan Wa sehari-hari. Sebab mereka juga sibuk dengan pekerjaan mereka, sehingga tidak memantau aktivitas Wa.

\"Memang ustad itu kos di daerah sini, tapi kami tidak tahu apa yang dilakukannya di luar, di komplek ini, kami juga jarang ketemu, Saya tahu karena saat itu ada yang mau berobat gigi sakit pada Pak Ustad,\" ujar warga yang rumahnya tidak begitu jauh dari rumah bebeng yang ditempati ustad tersebut.

Pijar, salah satu keluarga A Siswi SMP mengaku meskipun sempat digerebek keluarga besar dan warga. Namun orang tua siswi tersebut bahkan siswi itu sendiri seakan tidak memiliki masalah dan selalu bungkam. Malahan selalu marah jika disinggung permasalahan tersebut.Bahkan siswi itu sendiri kemarin sudah kembali masuk sekolah.

\"Sampai saat ini paman kami dan bunda (orang tua siswi SMP red) seakan terhipnotis, sampai saat ini selalu bungkam, bahkan tidak mau melapor ke Polres,\" ujar Pijar kesal.

Hanya saja, sambung Pijar, atas penggerebekan tersebut, keluarga besar orang tua siswi tersebut saat ini sedang berembuk untuk mengambil keputusan, serta berusaha menyadarkan orang tua korban agar mau menceritakan situasi yang dialaminya tanpa ada pengaruh lain.

\"Saat ini kami masih berembuk langkah apa yang akan kami ambil, apakah nanti akan melapor secara resmi ke polisi atau tidak,\" tutup Pijar.

Sekedar mengingatkan, Senin (18/7) sekitar pukul 17.00 WIB, Usad Wa digerebek keluarga besar orang tua A, siswi SMP yang bersama pria tersebut dalam salah satu kamar hotel di kawasan Pantai pasar Bawah. Saat digerebek, keduanya masih berpakaian lengkap, namun jilbab A sudah terlepas. Sedangkan di lantai dalam kamar hotel terbentang sajadah.

Penggerebekan berawal, Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, korban dan orang tuanya disuruh ke hotel tersebut.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait