Teror yang berisi ancaman dan intimidasi itu tidak hanya diterimanya melalui short message service (SMS), tapi juga melalui percakapan di telepon seluler.
\"Ada beberapa Intimidasi dari oknum yang mungkin saja mereka merasa risih dengan tindakan yang saya lakukan,\" kata Nazarudin Basten kepada BE, kemarin (6/4).
Basten menceritakan, salah satu bentuk teror yang ia terima adalah pengakuan dari oknum yang mengaku memiliki rekaman yang bisa menjatuh dan memenjarakan dirinya. Ia menduga, teror itu dilakukan pemegang Surat Perintah Tugas (SPT) parkir.
\"Kita tahu siapa orangnya, kita tunggu langkah-langkah selanjutnya,\" ucap Basten.
Basten mengaku dirinya tak gentar menghadapi serangan apapun yang dilakukan jukir atas tindakannya, baik serangan kepada dirinya secara pribadi maupun secara kedinasan. Karena sudah kewajibannya sebagai kepala UPTD parkir untuk menertibkan juru parkir yang memungut uang parkir secara liar. Bahkan, dirinya menantang agar melapor ke polisi jika dirinya melakukan pelanggaran.
\"Saya tidak akan mundur. Saya siap bertanggungjawab dengan segala risiko, jadi jangan omong doang. Punya bukti silahkan laporkan ke pihak berwajib,\" tantang Basten. Selain itu, Basten juga menyatakan pihaknya akan menyiapkan langkah untuk menyerang balik, namun hingga kini ia akan melihat langkah apa saja yang dilakukan oknum tersebut untuk mengintimidasinya.
Terkait upaya pertiban, Basten menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan kembali turun lapangan merazia 12 zona dengan melibatkan Polda dan Satpol PP Kota Bengkulu. Jika kedapatan ada jukir yang tidak mengantongi SPT, maka akan ditindaktegas.
\"Jika mereka mengada-ada, kita sikat. Kita akan tetap dengan komitmen kita untuk berbenah,\" tandasnya. (805)