Pembunuh Diduga Ikut Cari Korban

Rabu 06-04-2016,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

  PUT, BE - Jajaran Polisi Sektor (Polsek) Padang Ulak Tanding (PUT), terus berupaya mengungkap pembunuhan terhadap Yuyun (13), pelajar SMPN 5 Satu Atap Desa Kasie Kasubun Kecamatan PUT Kabupaten Rejang Lebong, yang ditemukan tanpa busana, Senin (4/4).

Informasi yang diperoleh Bengkulu Ekpsress kemarin (5/4), pelaku diduga masih berada di desa tersebut, bahkan diduga pura-pura ikut mencari korban, saat tersiar kabar korban hilang Minggu (3/4) pagi.

Dugaan kuat itu mencuat karena daun pakis yang yang menutupi tubuh korban saat pertama kali ditemukan warga pada hari Senin, masih terlihat baru.

Logikanya, jika daun pakis itu sudah dipotong dan digunakan menutupi tubuh korban pada Sabtu, daun itu sudah terlihat layu, namun sewaktu korban ditemukan kondisi daun pakis itu masih segar.

Pelaku diduga takut tubuh korban terlihat oleh warga yang ikut melakukan pencarian korban, sehingga ia langsung menutupi tubuh korban dengan daun pakis tersebut.

Kapolres RL, AKBP Dirmanto SH SIK melalui Kapolsek PUT, Iptu Eka Candra SH didampingi Kanitreskrim, Bripka Sutrisno, ketika dikonfirmasi saat olah TKP, kemarin. mengatakan, pihak belum berani berspekulasi mengenai pelaku pembunuhan tersebut.

\"Kita belum berani mengatakan, karena kita masih mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus pembunuhan keji ini,\" ujar Eka Candra saat olah TKP kemarin (5/4), di kawasan perkebunan karet, lokasi korban ditemukan pertama kali.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB tersebut, petugas menemukan barang bukti (BB) milik korban yang diduga sengaja dibuang pelaku sadis tersebut. Barang bukti itu diantaranya, tas warna merah jambu, yang didalamnya berisi buku serta alat sekolah, sepasang sepatu warna hitam, rok pramuka yang digunakan korban, celana sot warna hitam, celana olah raga pendek warna hitam, serta kaos dalam korban.

Kesemua barang milik korban ditemukan terpisah di sekitar ditemukannya mayat korban. \"Barang milik korban ditemukan terpisah di areal kebun karet milik warga, sebab barang itu ada yang ditemukan di atas tebing dan ada juga di kaki tebing,\" ujar Eka didampingi Kades Kasie Kasubun.

Kapolsek menduga, barang milik korban sengaja disembunyikan pelaku sebab tempat ditemukannya berbeda tempat dan ditutupi dedaunan supaya tidak terlihat oleh orang lain.

Kapolsek juga menjelaskan, sebelum meninggal dunia kemungkinan tubuh korban di lempar dari atas tebing yang tingginya sekitar 4 meter.

Sebab, pada saat ditemukan, posisi muka korban sedikit masuk ke tanah yang gembur. Selain itu, Kapolsek juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini supaya cepat menemukan titik terangnya.

Berharap Pelaku Ditangkap

Sementara itu, Emi (50), wakil dari pihak kelurga korban mengatakan, pihaknya menyerhakan kasus ini ke pihak Polsek PUT, dengan harapan pelaku cepat ditemukan dan ditangkap.

\"Kami serahkan semuanya kepada polisi untuk mengungkapnya, kami hanya berharap si pelaku biadab ini segera ditangkap, karena perbuatannya sudah di luar batas prikemanusian,\" kata Emi, yang merupakan nenek Yuyun ini.

Sekedar mengingatkan, Warga Desa Kasie Kesubun Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Rejang Lebong Senin pagi (4/4) mendadak geger. Ini setelah ditemukan mayat perempuan di kebun milik warga setempat yang diduga dibunuh. Kondisinya setengah bugil hanya ditutupi baju singlet. Posisi badan terlungkup, tangannya terikatdari atas masuk ke bawah paha.

Mayat tersebut diketahui bernama Yuyun (13) bin Yakin warga Dusun 5 Desa Kasie Kasubun. Korban masih duduk di bangku kelas 1 SMP 5 Satu Atap di Padang Ulak Tanding.

Polisi Terkendala Saksi

Di sisi lain, Polsek PUT mengaku terkendala saksi untuk mengungkap kasus tewasnya Defrizal Nuardi (23), mahasiswa Fisipol Unib, di Dusun Gardu Desa Kepala Curup, Minggu (3/4).

Meskipun Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto SH SIK melalui Kapolsek PUT Iptu Eka Candra SH didampingi Kanit Reskrim Polsek PUT Bripka Sutriyono mengatakan pihaknya telah mendapat sejumlah saksi dari warga, keterangan yang disampaikan saksi-saksi tersebut masih kabur.

\"Sejumlah saksi telah kita mintai keterangan, namun keterangan mereka belum jelas atau masih kabur,\" jelas Eka. Eka berharap ada warga yang mengetahui kejadian awal yang dialami korban dan mau bekerjasama dengan pihaknya. Karena kerjasama dari warga yang mengetahui kejadian tersebut akan mempermudah pengungkapan yang dilakukan jajaran Polsek PUT.

\"Hingga saat ini kita meyakini para pelaku masih berada di wilayah hukum Polres Rejang Lebong. Kita akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini, hingga para pelaku kita amankan,\" tegas Eka. Di bagian lain, Eka juga mengungkapkan sebelum kejadian nahas yang dialami korban, korban sempat terlibat percekcokan dengan sang pacar yang merupakan warga Lubuklinggau.

Keributan keduanya lantaran korban terlambat mengucapkan ulang tahun kepada korban.

\"Adanya keributan di antara korban dan pacarnya setelah kita periksa HP korban, dari situ kita mengatahui bahwa keduanya ribut karena korban terlambat mengucapkan selamat ulang tahun kepada pacarnya,\" jelas Eka.

Untuk memeriksa pacar korban, petugas juga mengalami kesulitan, lantaran alamat pacar korban belum dikantongi oleh petugas. Meskipun saat ini petugas mengantongi nomor HP pacar korban, hanya saja saat dihubungi tidak pernah direspon oleh pacar korban.

Lebih lanjut Eka, untuk mengumpulkan data dengan harapan bisa membuka tabir pelaku pembunuhan korban, penyidik Polsek PUT juga berencana akan meminta keterangan dari keluarga korban yang ada di Kota Bengkulu. Hanya saja, penyidik belum bisa meminta keterangan dari keluarga korban lantaran saat masih dalam masa berkabung.

\"Bila waktu sudah memungkinkan maka kita akan meminta keterangan dari pihak keluarga korban, salah staunya mengenai prihal apakah keluarga korban mengetahui terkait keberangkatan korban ke kota Lubuklinggau,\" kata Eka.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, warga Dusun Gardu Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang pada Minggu (3/4) lalu menemukan sesosok mayat dengan luka tusuk dibagian ulu hati.

Korban diketahui bernama Defrizal Nuardi (23) warga jana Pari Kelurahan Berkas Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Korban diduga dibunuh oleh pelaku perampokan meskipun harta benda korban tidak ada yang hilang.(222/251)

Tags :
Kategori :

Terkait