TAIS, BE - Program kerja pembangunan Pemkab Seluma hingga tahun 2017 masih menitikberatkan pada sektor pengentasan kemiskinan. Mengingat sampai tahun 2016 jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Seluma masih cukup besar. Sekitar 21 persen dari jumlah penduduk Seluma sekitar 204 ribu jiwa. Angka kemiskinan ini didapatkan berdasarkan pada pendataan tahun 2015.
“Pengentasan kemiskinan ini masih menjadi leading sektor yang harus ditingkatkan. Dengan ikut meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur,” tegas Kepala Bappeda Seluma Drs Julian Zuherwan Msi dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang digelar di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Seluma kemarin (17/3).
Selain masalah kemiskinan, Kepala Bappeda Seluma mengatakan masalah peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan juga masih menjadi pokok pembangunan. Termasuk halnya peningkatan sarana pendidikan dan kesehatan. Sektor ini masih akan mendapatkan alokasi yang cukup besar dari APBD Kabupaten Seluma tahun 2017. Begiru juga dengan sektor pertanian perkebunan dan ketahanan pangan juga diprioritaskan sehingga masyarakat di Kabupaten Seluma tidak akan kekurangan pangan.
“Pokok program pembangunan tersebut merupakan jabaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam rangka pembangunan lima tahun kedepan. Terhitung tahun 2017 mulai menjadi prioritas,” tegasnya.
Pengentasan desa tertinggal juga menjadi sasaran utama Pemkab Seluma. Karena dengan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, maka akses desa akan menjadi lebih baik. Sehingga desa yang ada di daerah pedalaman tidak akan tertinggal dan kegiatan ekonomi juga menjadi lebih baik.
Hasil musrenbang yang telah dirangkum tersebut, kemarin siang telah diserahkan langsung Bupati Seluma Bundra Jaya kepada perwakilan Bappeda Provinsi Bengkulu. Rangkuman tersebut berisi usulan pembangunan di Kabupaten Seluma untuk tahun 2017 mendatang. Sehingga yang menjadi kewenangan Provinsi Bengkulu bisa dianggarkan dalam APBD Provinsi tahun 2017 nanti. (333)