Cegah ISIS dan Gafatar

Jumat 19-02-2016,10:40 WIB

SELUMA TIMUR, BE- Dalam rangka mencegah berkembangnya organisasi dan menangkal masuknya ideologi serta paham radikalisme Islamic State of Irak And Syiriah(ISIS) dan Gerakan Fajar Nusantara(Gafatar) di kabupaten Seluma. Warga diharuskan bisa mencegah dan mengetahui modus-mudus baru dalam penyebaran sejumlah ajaran. “Sejauh ini memang ajaran sesat dan radikan keduanyya ini belum ada terindikasi di kabupaten Seluma. Namun selaku warga haruslah bisa mengetahui pergerakannya dimanapun dan kapanpun,” tegas ketua Forum Komunasi Umat Beragama(FKUB) Seluma H Darsono Mpd saat memberi materi di Polres Seluma kemarin pukul 10.00 WIB Darsono menekankan kepada seluruh mahasiswa bahwa paham dan ideologi yang dikembangkan ISIS sangat bertentangan dengan ajaran agama dan berpotensi merusak kesatuan dan persatuan Bangsa. Oleh sebab itu, diimbau kepada seluruh masyarakat Seluma umumnya, untuk tidak terpengaruh dan ikut serta pada pergerakan organisasi tersebut. Untuk mencegah dan menangkal ISIS, diperlukan adanya pemahaman agama yang utuh di kalangan para pemuda. Pasalnya, target utama kelompok ISIS yakni merekrut pemuda untuk dijadikan tameng dalam setiap aksi radikalnya. Bagitu juga dengan pergerakan gafatar yang sempat mendatangi seluma februari tahun 2015 lalu. “ISIS memang belum, namun gafatar sudah sempat mendatangi Seluma dan beberapa kecamatan sudah didatanginya,” ujarnya. Darsono menambahkan, kecamatan yang menjadi kunjungan dari gafatar terdahulu adalah. Kecamatan Ulu Talo, Ilir Talo, Seluma Timur dan Seluma Barat. Serta mengunjungi Pasar tais sebanyak 3 kali secara berturut-turut. Kedatanggan mereka ini hanya menyebarkan majalah. Serta mengatasnamakan darinya bernama Hengki dari Bengkulu Tenggah dengan organisasi DPK. Namun setelah di kroscek itu semua hanyalah modus saja. “Warga juga harus waspada dengan pendatang baru dan jangan mudah untuk tertarik dengan apa yang disampaikan dan terpenting jangan terpercaya, ” imbuhnya. Dalam kesepatan cegah tangkal tersebut Kapolres Seluma AKBP Joko sadono SIK SH MH menambahkan ISIS bukan agama, tapi suatu organisasi radikal yang mengatasnamakan agama. Bila gerakan ini masuk ke Indonesia, maka sangat berpotensi memecah belah persatuan dan dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Ideologi yang dikembangkan ISIS sangat bertentangan dengan ideologi Bangsa Indonesia yang berasaskan Pancasila. Oleh sebab itu, pemerintah beserta organisasi keagamaan telah menyatakan sikap menolak keras penyebaran ISIS”tegas Kapolres. Para pemuda khususnya kalangan masyaraakat Seluma, harus tahu ajaran-ajaran yang sudah mengarah ke paham ISIS atau ideologi radikalism lainnya. Sehingga, ketika ditemukan di lingkungan sekitar kita, dapat segera ditangkal dan dicegah.(333)

Tags :
Kategori :

Terkait