\"Sekarangkan sudah banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi seperti motor, dihitung tiap tahun saja pasti sudah berapa ribu orang yang sudah punya motor sendiri,\" ungkapnya saat di mangkal di pasar panorama.
Meskipun memasuki musim lebaran, diakui Rahmad supir angkot D.2 warna biru menuturkan bahwa musim lebaran tidak ada peningkatan penumpang alias masih biasa-biasa saja. Padahal diketahui suasana lebaran sangat ramai bahkan memadati di setiap tempat, tentunya hal ini merupakan dampak dari kendaraan pribadi. \"Saat ini saja mendapatkan penumpang sudah sulit apalagi mendapatkan uang, meskipun ada penumpang keuntungan sangat tipis, karena belum lagi di potong setoran, bensin dan uang makan terlebih lagi yang perokok,\" ujarnya.
Bahkan menjelang masuknya anak-anak sekolah para supir angkot tidak terlalu mengharapkan karena mayoritas anak sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA sudah bisa membawa motor masing-masing. \"Selain itu banyak juga yang di antar jemput sama orang tuanya,\" singkat Rully salah satu supir angkot merah yang mengitari jalur sawah lebar.
Jika dilihat tingkat pengguna kendaraan pribadi terutama kendaraan motor, hampir tiap tahunnya meningkat, apalagi motor sangat mudah di kendarai bahkan dari mulai anak 15 tahun, ibu-ibu, bahkan yang sudah lansia. Tentunya hal tersebut menjadi keprihatinan bagi setiap supir angkot. \"Bahkan angkot yang jurusannya di tengah kota pun masih merasa sepi seperti angkot merah dan kuning, apalagi kita yang jalurnya di pinggiran kota/dipelosok tentu lebih rugi,\" tandasnya. (Cw3)